INDRAMAYU (CT) – Menanggapi kenaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nelayan Karangsong, Kecamatan Indramayu, kabupaten Indramayu ikut menaikkan harga ikan 30% per kilo, kenaikkan ini berlaku untuk semua jenis ikan khususnya di desa karangsong, Jum’at (21/11).
Kenaikkan harga ikan ini dimulai semenjak presiden joko widodo mengumumkan kenaikan harga BBM. “Biasanya kami naikkan harga atas patokan dari Jakarta, naik 30% ini kami ambil dari kenaikkan BBM 30%, kami hanya nelayan ya kami ikutin aja,“ ungkap Tabroni salah satu nelayan
Tabroni juga menuturkan bahwa kenaikan itu tidak seberapa jika dibandingkan pengeluaran nelayan untuk melaut.
“Jika dihitung-hitung dengan perbekalan yang kami bawa itu belum seberapa, kami biasa berangkat dalam satu perahu bisa sampai 10 – 15 orang dengan kurang lebih 7–40 hari melaut, paling sedikit setidaknya kami mengeluarkan budget 100 juta,” katanya.
Awalnya, Tabroni dan kawan-kawan enggan untuk melaut karena harga solar yang makin tinggi, namun, lanjut tabroni, dirinya dan para nelayan yang lain terancam tidak bisa makan jika tidak melaut.
“Itu belum menghitung solar yang biasanya dari 35 – 80 liter sekali melaut, sekarang masih ada yang melaut dan ada juga yang memilih tidak melaut dikarenakan pasokan solar yang sedikit , tetapi sekarang banyak nelayan yang sudah mempersiapkan alat tangkapnya untuk melaut, karena mereka berfikir kalau tidak melaut tidak bisa menafkahi keluarganya.” Pungkasnya. (CT-112)