Citrust.id – Sepasang suami istri bernama Emod dan Inah warga Desa Sukamulya, Kecamatan Cugugur, Kabupaten Kuningan, menghabiskan harinya dengan berjualan batu split.
Inah mengaku telah lima tahun ia dan suaminya menggeluti usaha tersebut.
“Dulunya kami petani padi, namun karena pemerintah menggalakan pembangunan khususnya bidang pendidikan, terpaksa lahan kami dan mayoritas warga Sukamulya dijual ke pemerintah,” ujar Inah ke citrust.id, Senin, (24/9/2018).
Memang berjualan batu split tidak mendapatkan banyak keuntungan, kata Inah, terlebih lagi bukan barang primer yang setiap saat dibutuhkan masyarakat.
Satu takar split hanya menghasilkan Rp5 ribu. Sedangkan rata-rata perhari mereka hanya mampu menghasilkan 5 takar saja.
Namun, keluh tidak akan mengubah nasib. Emod dan Inah serta sebagian warga lainnya tetap menjalani dengan penuh kegigihan.
“Harus gimana lagi, kami hanya bisa mengembangkan bakat. Bakat ku butuh,” imbuh Emod dengan logat khas Sundanya./heryadi