CIREBON (CT) – Usaha Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Cirebon dalam menahan laju inflasi bisa dibilang kurang berhasil. Laju inflasi pada Juni 2016 mencatatkan angka 0,56 persen inflasi. Jumlah tersebut meningkat drastis mengingat pada bulan sebelumnya, atau Mei 2016, Kota Cirebon hanya mengalami 0,27 persen inflasi.
Melonjaknya inflasi memang sudah diprediksi sebelumnya, mengingat permintaan kebutuhan jelang lebaran meningkat drastis. Meningkatnya permintaan secara otomatis akan mendongkrak harga di pasaran yang menyebabkan laju inflasi pun ikut terkerek naik.
“Prediksi kita Juni ini laju inflasi memang yang tertinggi ya, kita akan menekan terus laju tersebut dengan menjalankan beberapa instrumen pengendali inflasi seperti operasi pasar murah yang sudah dikerjakan,” papar Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Cirebon, M. Abdul Majid Ikram beberapa waktu lalu.
Laju inflasi Kota Cirebon sendiri sebagian besar dipengaruhi oleh kenaikan harga pada kebutuhan sandang yang melonjak secara signifikan di angka 1,90 persen. Hal tersebut dianggap wajar, mengingat permintaan akan kebutuhan sandang menjelang lebaran meningkat secara drastis.
“Kelompok komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi adalah kelompok sandang,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon, Imron Budianto. (Wilda)
Komentar