CIREBON (CT) – Arus mudik warga Jakarta yang datang ke Cirebon memberikan sumbangsih besar terhadap produksi sampah di kota seluas 38 kilometer persegi itu.
Dikatakan, Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Cirebon Jajang Yaya Suganda mengatakan, jumlah warga yang tercatat resmi di Kota Cirebon hanya ada di kisaran 300 ribu penduduk, namun, saat arus mudik tiba, jumlah penduduk di Kota Cirebon melonjak hingga lebih dari 1,5 juta jiwa.
Di sisi lain, hanya ada 29 titik tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Kota Cirebon. Jumlah tersebut tak mampu menampung produksi sampah dari penduduk yang meningkat hingga lima kali lipat tersebut.
“Mereka beraktivitas dan membuang sampah di Kota Cirebon. Sehingga, penumpukan terus terjadi. Sementara, TPA Kopiluhur semakin berat menahan serbuan sampah. Karena itu, perlu langkah inovatif dan kesadaran bersama,” papar Jajang.
Membangun itu, lanjut Jajang, DKP menerapkan pola berbeda dengan pandangan masyarakat. Bila warga berharap di setiap RW ada TPS. Jajang justru tidak sependapat.
“Kalau bisa, tidak ada penambahan TPS lagi. Itu tantangan bersama. Meskipun jumlah penduduk meningkat, sampah harus berkurang,” paparnya. (Wilda)