oleh

Jelang Pemilihan Wabup Cirebon, Suhu Politik di Masing-masing Fraksi Meningkat

Cirebontrust.com – Menjelang H-7 pemilihan wakil bupati pengganti Tasiya Sumadi alias Gotas, suasana di masing-masing fraksi di DPRD Kabupaten Cirebon makin dinamis. Meski suara di masing-masing fraksi belum bulat untuk menentukan pilihan antara Freddy Fibrina ataupun Selly Andriani Gantina, namun beberapa di antaranya secara pribadi lebih condong untuk memilih Freddy.

Salah satunya adalah Fraksi Bintang Hanura, Ketua DPC Hanura Kabupaten Cirebon Yatsawi mengatakan, dirinya sudah lama mengenal Freddy, sehingga secara pribadi dirinya lebih memilih Freddy dibandingkan Selly. Pada Sabtu besok, rencananya DPC Hanura akan memanggil anggota DPRD dari Fraksi Hanura untuk koordinasi terkait pemilihan wabup yang rencananya akan digelar pada 31 Agustus tersebut.

“Baik Freddy maupun Selly memiliki kekurangan atau kelebihan, tapi kalau secara pribadi saya akan pilih Freddy karena memang kenal sudah cukup lama, nanti pada rapat Sabtu pun saya akan arahkan anggota DPRD dari Fraksi Hanura untuk pilih Freddy,” kata Yatsawi yang akrab disapa Yayat ini saat dihubungi Cirebontrust.com.

Selain kenal Freddy secara dekat, menurutnya, dirinya percaya Freddy paham betul soal daerah Kabupaten Cirebon dibandingkan dengan Selly. Begitupun soal dinamika kadaerahan.

Kerja DPC PDIP Kabupaten Cirebon maupun Selly tampaknya harus ekstra keras lagi untuk melobi tiap fraksi di DPRD. Sebab, berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber, saat ini suara yang diperkirakan akan masuk ke Freddy sudah mencapai 27 suara dari 50 anggota DPRD. Tak hanya berasal dari fraksi di luar PDIP, suara ini pun bahkan di antaranya diperkirakan berasal dari dalam fraksi PDIP itu sendiri. Jika 27 suara ini tidak berubah hingga hari pemilihan, maka Freddy bisa menduduki posisi wabup.

Sementara itu, masyarakat yang mengatasnamakan Gerakan Masyarakat Peduli Cirebon meminta proses pergantian antar waktu posisi wabup ini hanya dijadikan akal-akalan elite politik untuk memilih kader PDIP dari luar daerah.

“Peraturan harus dijalankan, namun harus tetap berpegang teguh kepada etika dan norma yang berlaku. Masih banyak kader muda produktif yang tahu persis apa yang harus dilakukan sebagai seorang pemimpin di Kabupaten Cirebon selain Selly Gantina,” kata aktivis dari GMPC, Alland F Alamsyah.

Menurutnya, dari segi kepantasan posisi wabup ini memang harus dimiliki putra daerah, karena dianggap mengetahui seluk beluk Kabupaten Cirebon secara menyeluruh untuk mempermudah pelayanan publik.

“Jadi, GMPC meminta kepentingan masyarakat jangan dikorbankan oleh segelintir elite politik yang hanya menginginkan kepentingan pragmatis,” katanya.

Sementara itu, Selly Gantina saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan, dirinya tidak menutup pintu untuk berkomunikasi dengan fraksi lain di luar Fraksi PDIP.

“Pada dasarnya saya akan ikuti apa yang sudah diminta oleh DPP PDIP. SK dari DPP PDIP itu harga mati, tapi saya tidak akan tutup pintu untuk komunikasi dengan fraksi lain. Dan, kalau ada yang bertanya apakah saya sudah lobi-lobi ke fraksi lain, ya itu tanya saja kepada Pak Mustofa ya,” kata Selly.

Menurut Selly, dinamisnya suasana di fraksi jelang pemilihan adalah hal yang wajar. Dirinya dengan Freddy pun hingga saat ini memiliki hubungan yang baik sebagai sesama kader PDIP. (Iskandar)

Komentar