Jadi TKW 10 Tahun Tak Kunjung Pulang, Keluarga Harapkan Campur Tangan Pemerintah

INDRAMAYU (CT) – Masalah yang timbul dari Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia kian banyak, masalahnya pun terlihat kompleks, akan tetapi sangat sedikit perhatian yang diberikan pada TKW. Misalnya saja salah satu TKW yang berasal dari Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Senin (8/12).

Sartinih adalah salah satu TKW yang tidak kunjung pulang selama 10 tahun, ia berangkat ke Negeri Syria pada tahun 2004 silam. Selama 10 tahun ia bekerja menjadi TKW ia tidak pernah memberikan kabar terhadap keluarganya. Keluarganya pun merasa putus asa dan berharap adanya uluran tangan dari pemerintah.

Menurut Darsiwan (55) ayah kandungnya mengatakan bahwa Sartinih adalah anak semata wayangnya, ia menceritakan kepada CT bahwa awal mula anaknya berangkat menjadi TKW karena dorongan dari teman-temannya, Sartinih berangkat di usia yang masih sangat belia, 14 tahun, Darsiwan pun mengatakan bahwa setelah 2 tahun yang lalu ia dan Sartinih tidak pernah berkomunikasi lagi.

“Sartinih anak semata wayang kami, awalnya ia berangkat menjadi TKW karena ikut-ikutan temannya. Sartinih berangkat ke Syria habis lulus SD, karena himpitan ekonomi juga kami tidak dapat melanjutkan sekolahnya, setelah 2 tahun lalu kami tidak bisa berkomunikasi lagi dengan Sartinih,” ujar Darsiwan.

Darsiwan mengaku bahwa saat anaknya itu berangkat memang tidak mencukupi umur dan tidak dilengkapi dengan surat-surat resmi, ia menitipkan anaknya di pihak sponsor, akan tetapi pihak sponsor tersebut tidak mau bertanggungjawab dan terus menghindar saat dimintai pertanggungjawaban, selama 10 tahun juga Darsiwan tidak pernah menerima gaji atau kiriman dari anaknya.

“Sartinih berangkat belum cukup umur dan tidak dilengkapi surat-surat karena kami tidak mengerti, kami hanya menitipkan anak kami pada pihak sponsor, akan tetapi pihak sponsor tersebut tidak mau bertanggungjawab dan terus menghindar saat dimintai pertanggungjawaban, kami pun tidak pernah menerima kiriman dari anak kami,” ujarnya.

Pihak keluarga pun berharap agar Sartinih cepat pulang dan cepat memberi kabar, pihak keluarga juga berharap adanya bantuan dan perhatian dari pemerintah setempat. (CT-112)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *