Heviyana Ngaku Belum Tertarik untuk Maju Pilkada di Kabupaten Cirebon

  • Bagikan

Cirebontrust.com – Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon, Sri Heviyana Supardi mengaku belum berkomunikasi serius dengan para calon bupati maupun partai. Karena, masih fokus pada bidang kemanusiaan. Khususnya PMI.

Meskipun ada beberapa perwakilan masyarakat yang menginginkannya untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang, hingga saat ini dia belum tertarik.

Bahkan, hingga saat ini dirinya belum berkomunikasi dengan para calon bupati maupun partai. Begitu pun sebaliknya, wanita berkacamata itu ingin berkonsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan yang sekarang sedang diemban di bidang kemanusiaan.

“Kendatipun nanti, bukan saya yang maju, tetapi saya yakin, kandidat yang saat ini telah muncul dapat membawa Kabupaten Cirebon ke arah yang lebih baik. Maka dari itu, ketika kandidat yang bermunculan tersebut memimpin, untuk memperhatikan bidang kemanusiaan, terkhusus soal PMI kabupaten Cirebon,” paparnya disela acara pembinaan di SMKN 1 Lemahabang, Rabu (08/11).

Hevy berharap, pesta demokrasi 2018 mendatang dapat memberikan kebaikan untuk masyarakat dan kondusifitas tetap terjaga. Sehingga, Kabupaten Cirebon aman, tentram dan damai.

“Siapa pun yang jadi bupatinya nanti, tolonglah perhatikan kemanusiaan dan perhatikan PMI dan saya juga tak bosan untuk mengingatkan para calon bupati yang maju untuk memiliki visi dan misi yang dapat membawa Kabupaten Cirebon ke arah yang lebih baik. Tolong bangun Kabupaten Cirebon, kearah yang lebih maju lagi,” pintanya.

Sementara itu, acara pembinaan bagi para pembina Palang Merah Remaja (PMR) di sekolah setempat, diikuti sekitar 75 pembina se-Cirebon Timur.
Kepala SMKN 1 Lemahabang, H Wiryo Santoso mengungkapkan, pembinaan ini sangat bermanfaat bagi para pembina PMR sekolah. Karena, dapat menambah pengetahuan mengenai PMR itu sendiri.

“Kami ucapkan terima kasih pada PMI Kabupaten Cirebon yang telah memberikan pemahaman pada para pembina PMR. Sehingga, dalam melaksanakan tugas kemanusian memahami apa yang harus dilakukan,” ungkapnya. (Riky Sonia)

BACA JUGA:  Harus Dihapus, Mendikbud sebut Pelonco Bentuk Kolonial
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *