Hemat Biaya Produksi, Petani Losarang Gunakan Pupuk Organik

Indramayutrust.com – Musim panen raya telah tiba di sejumlah wilayah Kabupaten Indramayu. Untuk mendapatkan hasil panen padi maksimal, para petani untuk panen kali ini menjalani proses yang tidak mudah. Meskipun Indramayu di klaim menjadi daerah lumbung padi nasional, namun hal tersebut tidak banyak memberi dampak yang signifikan bagi kesejahteraan petaninya.

Seperti yang dialami Zaenal, petani yang memiliki sawah di blok Betek Desa Muntur Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu, lebih memilih menggunakan pupuk organik buatan sendiri.

“Kalau dengan pupuk kimia kan lebih mahal, padahal ada alternatif lain, yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di alam sekitar, masih bisa diterapkan ke lahan pertanian,” ungkapnya kepada Indramayutrust.com, Selasa (28/3).

Menurutnya, bahan-bahan yang bisa digunakan untuk dibuat pupuk organik antara lain dengan buah Maja, Mahoni, Bratawali, daun Sambiloto, daun Sirsak, daun Tembakau, merupakan pestisida nabati. Selain itu, untuk pengisian bulir dengan menggunakan susu, telor, madu, kuyit, serta yoghurt, air kelapa, air cucian beras dan gula merah sebagai glukosa.

“Prosesnya difermentasikan hingga 15 hari dengan campuran air 200 ml/14 liter, itu bisa langsung digunakan untuk menyemprot padi,” Jelasnya.

Sementara, Marta, petani asal Desa Santing Kecamatan Losarang menuturkan jika dirinya memiliki sawah seluas 1 hektare, sudah 9 kali menyemprot padinya yang sempat terkena wereng.

“Sekali beli obat semprot 700 ribu, itu untuk sekali digunakan, saya sudah 9 kali menyemprot, ya hitung saja biayanya, itu juga belum ditambah biaya makan dan bayar orang lain yang harus ikut menyemprot,” keluhnya.

Ia mengakui, jika dengan menggunakan pupuk kimia biayanya lebih mahal, rencananya ia akan beralih menggunakan pupuk organik, seperti yang sudah dilakukan petani lainnya di sekitar sawah setempat.

“Pengennya sih pakai pupuk organik, tapi tidak tahu bahan-bahannya apa saja, kaya petani yang lain juga ada yang sudah pakai organik, biayanya lebih murah,” pungkasnya. (Didi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *