Gun Gun Gumilar: LGBT itu Kebebasan HAM atau Menghancurkan Generasi Muda?

MAJALENGKA (CT) – Kampanye Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) di Indonesia, saat ini lumayan gencar. Sebagaimana kita ketahui United Nations Development Programme (UNDP) mengucurkan dana sebesar USD 8 juta atau sekira Rp 107,8 miliar, diduga untuk mendukung kelompok lesbian, gay, biseksual, transgender dan interseks (LGBTI) di Indonesia.

Bahkan dana besar itu, dikucurkan juga bagi tiga negara Asia lainnya, terjadi kasus yang cukup hot di kalangan selebritis seperti kasus yang menimpa Saiful Jamil.

Hal tersebut disampaikan oleh, Gun Gun Gumilar, ST dalam acara Majelis Siyasy Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Majalengka pada, Minggu (28/02) di Mesjid An-Nur Komplek Neglasari Majalengka.

Acara yang mengangkat tema “LGBT Kebebasan HAM atau Menghancurkan Generasi?” tersebut di ikuti oleh puluhan masyarakat (tokoh dan ulama) yang ada di Majalengka.

Gun Gun menjelaskan bahwa Program tersebut merupakan kerjasama regional antara UNDP, Kedutaan Besar Swedia di Bangkok dan USAID. Selain kelompok LGBT Indonesia, dana tersebut juga dibagikan kepada kelompok LGBT di China, Filipina dan Thailand. UNDP menyebut program ini sudah dimulai sejak Desember 2014 hingga September 2017.

“Saat ini LGBT sudah menjadi gerakan massif untuk menularkan budaya mereka (LGBT) kepada masyarakat yang lainnya. Mereka sudah banyak membentuk komunitas untuk menuntut hak keberadaan mereka agar diakui oleh Negara. Selanjutnya setelah hak mereka diakui oleh Negara maka mereka akan meminta agar pernikahan sesama  jenis dapat dilegalkan oleh Negara. Kalau pernikahan sesama jenis sudah dilegalkan

maka generasi di Negeri ini akan hancur” ungkap dia.

Gun Gun juga menambahkan kampanye LGBT ini merupakaan salah satu propaganda yang dilakukan oleh pihak asing agar generasi umat Islam di negeri ini hancur. Dengan adanya LGBT maka generasi kita akan lemah, alay, tidak mau berjuang.

BACA JUGA:  DPR RI Tengarai 7 Pengusaha Monopoli Niaga Daging Ayam

“Mereka menyampaikannnya atas nama HAM dan Demokrasi, jadi sudah jelas HAM dan Demokrasi itu merupakan produk barat untuk menjajah negeri Muslim.” celoteh Gun Gun

Pemateri yang lainnya Syarif Hidayatullah, M.Pd.I menyampaikan LGBT ini dari sudut pandang syariah sendiri sudah jelas keharamannya. Banyak nash yang menjelaskan keharaman dan bahaya LGBT yang dapat menghancurkan generasi. Bukan saja di kota-kota besar tetapi di Majalengka juga sudah banyak komunitasnya. Ini merupakan permasalahan serius yang harus kita sikapi, karena kalaupun tetap kita biarkan maka akan menjadi permasalahan yang besar.

“Dengan atas nama HAM dan Demokrasi para LGBT ini hanya mencari kebahagiaan semu yakni menyalurkan nafsu hanya lewat fisiknya saja. Padahal kebahagiaan hakiki itu yaitu ketika kita mendapat ridha dari Allah SWT. Manusia diciptakan oleh Allah itu sudah diberikan aturan untuk mengatur kehidupan.

Namun saat ini aturan tersebut (syariah) tidak diterapkan oleh negara sehingga akhirnya manusia yang ada di dunia jadi kacau seperti ini.

Solusi untuk permasalahan LGBT ini yaitu dengan cara kita terus menerus memberikan pemahaman kepada umat agar umat sadar(tahu) tentang masalah umat saat ini, kemudian harus adanya kerjasama semua elemen masyarakat untuk mencegah LGBT serta harus diterapkan/ditegakan hukum Allah di Negeri yang kita cintai ini” ungkap Syarif.

Sementara itu salah satu peserta Majelis Mery Sanjaya mengharapkan pembahasan bahaya LGBT ini jangan samapai hanya dilakukan pada saat acara saja. Namun harus ada tindak lanjut dari umat Islam  agar umat ini tetap terjaga.

“Saya bersama umat siap mendukung apa yang akan dilakukan untuk melindungi generasi serta Negeri ini,” tegas dia.
(Abduh)

Komentar