Citrust.id – Perkembangan zaman yang menyebabkan adanya perubahan pola hidup dan pergaulan masyarakat, khususnya di kalangan remaja, harus diimbangi penanaman nilai-nilai keagamaan.
Hal itu diungkapkan Koordinator Festival Shalawat Nusantara (FSN) Kabupaten Majalengka, Cece Ahmad Asfiyadi,pada Grand Final FSN Tingkat Kabupaten di Auditorium Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Majalengka, Minggu (16/12/2018).
Menurutnya, penanaman nilai-nilai agama sejak dini di kalangan remaja akan menjadi benteng diri dari pengaruh negatif perkembangan zaman yang cukup mengkhawatirkan saat ini.
“Dasar-dasar agama maupun aktivitas keagamaan harus dipupuk sejak dini agar mampu menjadi benteng diri”, ungkapnya.
Kang Cece, biasa ia disapa, mengatakan, GP Ansor mendorong Majalengka menjadi kota religius dengan berbagai program keagamaan yang riil di tengah masyarakat. Seperti adanya perhatian pemerintah terhadap aktivis keagamaan, program wajib mengaji dan meminimalisir perayaan hari besar dalam bentuk hura-hura tapi diganti dengan nuansa yang agamis.
“Kami akan terus mendorong dan bersinergi dengan pemerintah mewujudkan program religius. Tentunya dengan adanya Bupati yang baru nanti, GP Ansor siap all out mendukung cita-cita merealisasikan kegiatan keagamaan. Apalagi sudah sejak awal GP Ansor bergerak salah satunya lewat FSN ini”, kata pria yang juga Ketua PC GP Ansor Majalengka itu.
Ia menjelaskan, saat ini GP Ansor konsen dengan program keagamaan yang fokus pada pemberdayaan pemuda seperti kajian-kajian dan pendampingan syiar keagamaan yg rahmatan li ‘alamin. Bahkan dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan acara Majalengka Bershalawat dalam bentuk Haul Gus Dur dan Tahlil Akbar.
“Mari kita jadikan Majalengka Kota Religius”, ajaknya dengan penuh semangat.
Senada, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H Nasir, yang didaulat membuka acara mengatakan, ke depan dengan adanya pembangunan di Majalengka yang begitu pesat serta hadirnya Bandara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati pondasi keagamaan bagi masyarakat, khususnya kalangan remaja harus kuat.
“Efek hadirnya BIJB Kertajati dan Pembangunan Majalengka yang pesat tentunya harus diimbangi dengan pembangunan manusia yang berkarakter dan religius agar ada keseimbangan”, katanya.
Ia sepakat dengan GP Ansor agar program keagamaan lebih menyentuh masyarakat sekaligus membawa syiar keagamaan sambil mengurangi aktivitas perayaan hura-hura.
“Perbanyak program keagamaan yang riil atau festival keagamaan agar mengurangi hiburan yang hura-hura. Program FSN yang dilaksanakan GP Ansor ini sangat positif untuk syiar dan menumbuhkan kecintaan kepada nilai dan budaya religius”, ungkap Nasir yang juga sebagai Wakil Ketua PC NU Majalengka itu. (Abduh)