Gafatar Pernah Eksis di Indramayu, Ini Kegiatannya

INDRAMAYU (CT) – Kapolres Indramayu, AKBP Wijonarko menjelaskan bahwa gerakan fajar nusantara (Gafatar) pernah eksis di Indramayu pada 2012.

“Dari sejarah, Gafatar di Indramayu sering melakukan kegiatan sosial seperti donor darah dan terakhir eksistensinya di tahun 2012,” kata Wijonarko kepada awak media, Jum’at (05/02).

Terkait dengan adanya 42 orang yang menjadi eks Gafatar, Wijonarko mengungkapkan pihaknya masih melakukan identifikasi, apakah mereka masih memiliki aset, pekerjaan dan yang lainnya.

“Kita akan membentuk tim untuk melakukan pembinaan dan sosialisasi kepada masyarakat agar mereka bisa diterima,” ucapnya.

Dengan adanya pelaku teroris dan Gafatar di Indramayu, dia menegaskan akan berupaya menekan dan mempersempit ruang gerak mereka.

“Jika muncul indikasi adanya hal yang yang menyangkut teroris atau Gafatar dan organisasi lain, kami langsung melakukan penindakan,” ujarnya.

Seperti diketahui, Warga Indramayu yang menjadi eks Gafatar bertambah menjadi 42 orang yang sebelumnya hanya 18 orang. Eks Gafatar tersebut terbagi dalam 11 keluarga yang berasal dari sejumlah Kecamatan, seperti Kecamatan Haurgeulis, Kandanghaur, Anjatan, Kroya, Jatibarang, Widasari, dan Gantar.

Hal tersebut dikatakan, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Indramayu, Gunawan. Dia mengungkapkan forum pimpinan daerah tengah mempersiapkan pemulangan eks gafatar untuk diserahkan ke keluarga masing-masing.

Berdasarkan data dari Badan Kesatuan bangsa dan Politik Kabupaten Indramayu, sebelas kepala keluarga eks Gafatar yakni Sutarno (42) asal Desa Mekarjati Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu, Warnadi (30) asal Desa Eretan Kulon Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu, Abdidarko Daintoro (40) asal Desa Mangunjaya Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu, Wadi (35) asal Desa Kroya Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu, Suparti (35) asal Desa Jatisawit Kecamatan Jatibarang Kabupaten Indramayu, Dendi (24) asal Desa Bangkaloa Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu, Ozi Pujianto (40) asal Desa Anjatan Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu, Yusnidar (42) asal Desa Haurgeulis Kecamatan Haurgeulis Kabupaten Indramayu, Muhamad Hamzah (49) asal Desa Mekarjaya Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu, Saepullah (30) asal Desa Eretan Wetan Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu serta Indra Ardianto (30) asal Desa Kedungwungu Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu. (Dwi Ayu)

BACA JUGA:  Pemkot Cirebon Tingkatkan Kompetensi Penyelenggara Manajemen Kepegawaian

Komentar