Erosi Sungai Picu Pergerakan Tanah, 17 Rumah di Majalengka Rusak

Majalengkatrust.com – Erosi sungai menyebabkan pergeseran tanah di Kabupaten Majalengka, tepatnya di blok Garunggang Kampung Sukapulang, Desa Kepuh, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jumat (10/11).

Akibatnya, sedikitnya 17 rumah dan 153 kepala keluarga di RW 2, tepatnya di RT 10 dan RT 11, rusak akibat terdampak pergerakan tanah yang dipicu erosi sungai Garunggang.

Bahkan sejumlah penghuni rumah sudah diungsikan, sedangkan satu rumah lainnya sudah dikosongkan karena terancam ambruk dan berpotensi membahayakan penghuninya.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Indrayanto ST, didampingi Kasie Kedaruratan, Iha Soliha, SP., mengatakan, kerusakan yang terjadi akibat bencana tersebut menimpa sekitat 17 rumah. Dengan kondisi retakan pada dinding dan perubahan pada pondasi rumah.

Menurutnya, dari bencana yang dialami akibat jembatan rusak dan rumah yang ditinggalkan, kerugian ditaksir sekitar Rp200 juta.

Pihak BPBD selain memberikan bantuan, juga mengirim bronjong dalam waktu dekat guna menghentikan erosi sungai.

“Selain mengancam rumah, jembatan yang awalnya lurus jadi bengkok. Serta melihat dari tanahnya yang lempung hitam, sehingga saat ini tanah sudah jenuh air. Kondisi tersebut jika intensitas hujan makin tinggi maka berpotensi longsor,” jelasnya.

Berdasarkan hasil survei BPBD, setelah dilakukan pengukuran dengan kedalaman poros tanah sekitar 2,5 mater, hingga saat ini masih terjadi pergerakan tanah.

Tidak hanya itu, curah hujan yang tinggi juga telah mengakibatkan longsor dan abrasi dari Sungai Garunggang dan Sungai Cimanahong, sehingga mengancam pemukiman warga seluas 15 hektare.

Disamping itu juga terjadi tanah amblas, sehingga satu jembatan tidak bisa lagi dilewati oleh kendaraan, serta terjadi perubahan pergerakan tanah di wilayah tersebut.

Sementara itu, menurut penuturan salah satu warga Blok Garunggang yang rumahnya retak-retak, Rudi, mengatakan bahwa dirinya khawatir setiap terjadi hujan besar. Terlebih rumahnya sudah rusak sejak dua tahun silam.

BACA JUGA:  Dibalik Kondisi Nenek Tinggal di Gubuk Bukti Protret Kemiskinan di Majalengka

Rudi berharap ada upaya preventif dari pemerintah melalui BPBD, agar kejadian tersebut dampaknya tidak meluas.

“Kami berharap pemkab segera bertindak untuk mencegah kejadian ini terus meluas dan memakan korban semakin banyak. Kami juga mengapresiasi Pemkab Majalengka melalui BPBD yang hari ini cepat tanggap dengan melakukan survei ke lokasi,” pungkas dia. (Abduh)

Komentar