CIREBON (CT) – Kepala Seksi (Kasie) Angkutan Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinkom) Kota Cirebon, Yanto Budiharso mengungkapkan bahwa jika memungkinkan, sistem transportasi Bus Rapid Transit (BRT) di Cirebon Raya akan berjalur khusus sama halnya dengan Bus TransJakarta di Ibu Kota.
“Intinya, pembangunan BRT ini akan menganut konsep, aman, cepat dan tepat. Jadi kemungkinan besar akan dibuat jalur anti-macet seperti busway di Jakarta,” terang Yanto, Senin (29/02).
Namun, Yanto menjelaskan, pembangunan proyek tersebut juga harus mencermati beberapa hal, seperti luas jalan, parkir, keselamatan, hingga kepadatan arus lalu lintas.
Sehingga, Pemprov Jabar langsung mengintruksikan Dinas Perhubungan di lima wilayah yang bakal dirubah menjadi metropolitan, yakni Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Indramayu dan Majalengka melakukan kajian transportasi dan arus jalan di tiap-tiap daerah.
“Kita optimis proyek ini berprospek cerah, karena wilayah Cirebon ini sangat lengkap untuk transportasinya, terminal bus ada, bandara ada, pelabuhan ada, stasiun kereta api hingga tol pun ada,” terang Yanto.
Sekedar diketahui, Cirebon Raya yang terdiri dari Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan, Indramayu dan Majalengka bakal mengusung konsep Metropolitan. Mega proyek tersebut dimulai dengan terintergrasinya sarana transportasi di lima daerah tersebut.
Untuk itu, Pemprov Jabar mengalokasikan 78 Bus Rapid Transit (BRT) sebagai moda transportasi yang berintegrasi dengan tiga terminal transportasi umum, yakni Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka, Pelabuhan Muara Jati Kota Cirebon serta Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). (Wilda)