CIREBON (CT) – Tim SAR Gabungan masih berupaya mencari dua pendaki yang hilang di Gunung Semeru, Jawa Timur. Padahal sebelum mendaki, calon pendaki wajib mengisi surat pernyataan untuk menempuh jalur pendakian hingga Kalimati saja.
Supyadi (26), warga Blok 4 Tegal Lempuyangan Lor, Tegalgubug, Cirebon, dan Zirli Gita Ayu Savitri (16), warga Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, yang dikabarkan hilang tersebut di duga nekat meneruskan perjalanan menuju puncak Mahameru.
“Pendaki wajib mengisi surat pernyataan untuk mematuhi jalur pendakian yang ditentukan, yaitu sampai Kalimati,” tegas Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) John Kennedie.
Jhon menyampaikan, Tim advance yang berjumlah 20 orang sudah menyisir jalur pendakian hingga puncak Mahameru, namun belum berhasil menemukan keberadaan kedua pendaki.
Samsoni orang tua dari Zirli saat di temui CT di rumahnya di Desa Bojong Kulon, Kecamatan Susukan, mengatakan sebelum berangkat ia sempat memiliki firasat buruk sebelum pamit untuk mendaki ke gunung Semeru bersama teman-temannya.
“Saya punya firasat tidak enak, perasaan was-was. Dia sempat pamit dan minta uang lalu di jemput oleh empat temanya dalam rangka mengisi hari liburan. Taunya saya dapat telpon dari tim SAR gunung Semeru katanya anak saya hilang,” kata Samsoni.
Ia berharap kepada tim SAR agar bisa menemukan Sirli dalam keadaan apa pun. Informasi yang diperoleh Samsoni, sekarang sedang dilakukan open SAR untuk mencari Zirli dan rekannya. Jalur gunung Semeru sendiri ditutup total untuk pendakian umum.
“Hinga kini saya masih menunggu telpon dari pihak SAR gunung Semeru. Ya mudah- mudahan ada kabar baik,” harap Samsoni. (Johan)