Anak Muda Andalkan Program JKN untuk Jamin Pelayanan Kesehatan

Citrust.id – Risky Rahmayani, (20), warga Kabupaten Cirebon, merupakan Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmentasi peserta Pekerja Penerima Upah (PPU). Ia terdaftar sebagai peserta PPU dikarenakan merupakan anak dari seorang abdi negara yang bertugas di Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Ia mengungkapkan pentingnya terdaftar sebagai peserta JKN untuk berjaga-jaga apabila sewaktu-waktu membutuhkan pelayanan kesehatan.

“Dari awal JKN ada, saya sudah terdaftar sebagai peserta. Ya untuk jaga-jaga kalau sewaktu waktu membutuhkan jaminan pelayanan kesehatan,” jelas Risky, Jumat (27/12).

Risky menceritakan, jika sedang dalam kondisi tidak enak badan dikarenakan sakit, tak segan ia ataupun anggota keluarganya memeriksakan kondisi kesehatannya ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) tempatnya terdaftar.

.Jika memang diperlukan penanganan lebih lanjut, maka tak jarang ia ataupun anggota keluarganya tersebut diberikan rujukan untuk dapat melanjutkan pengobatannya di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL).

“Asal sesuai prosedur berobat di FKTP terdaftar, jika memang di perlukan untuk dirujuk, nanti biasanya dirujuk ke rumah sakit,” ucap Risky.

Banyak manfaat yang didapat apabila terdaftar sebagai peserta JKN aktif. Selain melaksanakan kewajibannya, peserta JKN juga memperoleh berbagai manfaat lainnya. Pertama, proteksi diri terhadap risiko finansial apabila sewaktu-waktu memerlukan pelayanan kesehatan dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Manfaat kedua, sebagai wujud dari gotong royong dan semangat saling membantu antar peserta JKN itu sendiri. Program JKN mengusung prinsip gotong royong, di mana iuran peserta yang sehat digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan peserta yang sakit.

“Yang pasti kita harus sehat. Kalau kita sakit, terus kepesertaan JKN-nya aktif, ya kita pasti manfaatkan untuk kita berobat, tetapi kalau kita sehat, biar iuran yang kita bayarkan setiap bulannya, berguna bagi yang lain untuk berobat,” ujar Risky.

BACA JUGA:  BPJS Kesehatan Cirebon Dorong FKTP Optimalkan KBK dan Prolanis

Menurutnya dari waktu ke waktu, pelayanan yang diberikan kepadanya dan keluarganya sudah sangat baik. Tak pernah ia ataupun anggota keluarganya merasakan adanya perbedaan pelayanan saat mengakses pelayanan kesehatan.

“Enggak pernah merasa ada perbedaan, ya sama aja. Kalau sesuai prosedur, tidak ada biaya tambahan yang dimintakan,” ungkap Risky.

Risky Turut mengapresiasi berbagai peningkatan kualitas layanan yang terus dilakukan baik oleh BPJS Kesehatan maupun fasilitas kesehatan. Hadirnya berbagai inovasi memanfaatkan perkembangan teknologi informasi seperti Aplikasi Mobile JKN sangat mempermudah dalam mengakses pelayanan kesehatan.

Selain itu, adanya pemanfaatan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas peserta JKN juga menjadi salah satu kemudahan yang dirasakan manfaatnya oleh dirinya ataupun keluarganya.

“Sekarang terbilang cukup mudah untuk mengakses layanan kesehatan karena sudah ada JKN yang menjamin pelayanan kesehatan kita. Kalau kita enggak sempat bawa Kartu Indonesia Sehat ini, ya kita cukup tunjukan NIK berarti sebagai identitas peserta JKN,” tutur Risky

Adanya pemanfaatan NIK sebagai identitas JKN merupakan salah satu cara untuk mengoptimalkan transformasi mutu layanan yang mudah, cepat, dan setara yang terus digalakkan dalam Program JKN. Mudah akses layanan kesehatan dan administrasi layanan kesehatan.

Cepat dalam antrean pelayanan di fasilitas kesehatan, seperti pelayanan medis, tindakan medis, pelayanan obat, serta respons pelayanan informasi dan pengaduan. Setara yang berarti tidak terdapat perbedaan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.

Meskipun telah melihat berbagai inovasi yang dikembangkan dalam Program JKN, Risky tetap berharap agar BPJS Kesehatan dapat terus berinovasi memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga semakin banyak masyarakat yang membutuhkan jaminan pelayanan kesehatan akan terbantu.

Komentar