Sehat Mana, Antara Lari Telanjang Kaki atau Bersepatu?

  • Bagikan

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Banyak pelari yang memperdebatkan penelitian tentang pola lari yang paling efisien, sebuah hasil kajian ilmiah yang dipimpin penelti biologis evolusi Universitas Harvard, Dr Daniel Lieberman. 

Peneliti menemukan bahwa orang-orang yang lari tanpa alas kaki cenderung mendarat dengan menggunakan ball (tempat penyatuan jari-jari kaki dengan seluruh kaki) atau di bagain kaki. Dengan cara ini, pelari tidak mengguncang tulang. Namun, mereka yang lari dengan mengenakan sepatu cenderung mendarat di tumit. Pendaratan seperti ini akan mengirim gelombang kejut yang menyakitkan ke seluruh tubuh.

Sebuah riset yang dilakukan oleh Benno Nigg dan Henrik Enders dari Human Performance Laboratory, menepis anggapan bahwa lari tanpa alas kaki lebih sehat. Tidak tepat untuk mengasosiasikan lari tanpa alas akan mendarat bagian jari dan lari dengan sepatu mendarat di bagian tumit karena ada berbagai faktor yang menyebabkan banyaknya variasi pendaratan kaki.

Faktor-faktor yang dimaksud antara lain permukaan kaki, jenis sepatu, kecepatan lari, serta perbedaan individual. Klaim yang menyebutkan lari tanpa alas akan menguatkan otot-otot kaki ternyata tak berbeda banyak dengan berlari menggunakan sepatu. Yang jelas, kenyamanan individu saat berlari, baik pakai sepatu ataupun bertelanjang kaki, adalah hal yang paling penting. Makin nyaman seseorang, makin baik mereka berlari. (Net/CT)

BACA JUGA:  Pasca-Karantina, Eks Gafatar Gelombang 3 dan 4 Dipulangkan
  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *