CIREBON (CT) – Penyaluran kredit di Cirebon dan sekitarnya usai lebaran mengalami penurunan yang signifikan. Anjloknya penyaluran kredit lebih diakibatkan nasabah yang lebih memilih “bermain aman” dengan melakukan aksi simpan dan tak salurkan kredit usai lebaran.
Bahkan, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kota Cirebon menyebutkan, penurunan tahun ini menjadi yang paling parah di tahun-tahun sebelumnya. Diketahui, penyaluran kredit pada tahun ini anjlok hingga 60 persen dari tahun sebelumnya.
“Setelah Idulfitri terjadi aksi simpan uang yang cukup besar sementara penyaluran kreditnya malah turun drastic,” kata Mukmin, Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) Cirebon.
Senada, penyaluran kredit yang lambat diiringi inflow yang besar dari nasabah ke perbankan. Inflow atau uang masuk ke perbankan, seminggu setelah lebaran saja sudah mencapai Rp1,3 triliun. Padahal, perbankan dalam hal ini Bank Indonesia Cirebon, telah melakukan outflow atau uang keluar menapai Rp. 1,9 triliun di Ciayumajakuning.
“Coba bayangin aja, kita keluarkan uang Rp1,9 triliun, terus seminggu kemudian masuk lagi Rp1,3 triliun. Itu orang berarti sedang melakukan aksi smpan besar-besaran, mereka lebih milih nabung dari pada keluarin uang untuk konsumsi maupun kredit,” terang Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Cirebon, M abdul Majid Ikram. (Wilda)