CIREBON (CT) – Sejumlah aktivis Aliansi Demokrasi Rakyat (ALDERA) Kabupaten Cirebon, mendatangi Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Cirebon, melaporkan kinerja Komisi IV yang dianggap melecehkan ALDERA.
Mereka sempat bersitegang dengan sejumlah staf Sekretariat Dewan, terkait molornya agenda audiensi ALDERA dengan Komisi IV DPRD, Senin (01/02).
ALDERA kecewa tiga kali mengusulkan agenda audiensi namun tak kunjung terelisasi. Terakhir, Senin siang, hearing sudah diagendakan pukul 13.30 Wib. Namun, lebih dari satu jam mereka menunggu di depan ruang Komisi IV gedung DPRD, tak ada satu pun wakil rakyat yang menemui mereka.
Kecewa dengan pimpinan Komisi IV, sejumlah aktivis ini meluapkan emosinya dengan menemui Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Sukaryadi, yang kebetulan baru tiba usai menghadiri Musrenbang.
“Kami ingin melaporkan kinerja pimpinan Komisi IV yang telah mengecewakan dan menghina kami. Agenda audiensi dengan ALDERA selalu gagal, padahal sudah lama diagendakan. Ada apa sebenarnya Komisi IV ini,” tanya Warcono.
ALDERA sedianya mempertanyakan penggunaan Dana Alokasi Khusus (DAK) tambahan tahun 2015, senilai 12,75 Milyar yang tidak sesuai dengan pengajuan.
“Berdasarkan pengajuan awal anggaran itu untuk Dinas Kesehatan, klausul peningkatan Puskesmas non perawatan ke Puskesmas perawatan. Ternyata dialihkan ke alat kesehatan di RS Arjawinangun,” tambah Warcono dengan nada emosi.
Sementara itu Ketua BK DPRD Kabupaten Cirebon Sukaryadi yang menerima laporan ALDERA mengatakan, pihaknya akan melakukan konfirmasi dan klarifikasi dengan pimpinan Komisi IV.
“Kami akan kroscek ke komisi biar masalahnya jelas. Ini menjadi perhatian BK,” tegas Sukaryadi yang juga politisi Partai NasDem. (Redaksi CT)