Majalengkatrust.com – Kasus penyerangan dan perusakan yang dilakukan geng motor terhadap sejumlah Kendaraan Roda empat, dengan motif yang tak jelas beberapa hari yang lalu di Jatiwangi, menjadi perhatian khusus Aris Prayuda, S.Pd., Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Majalengka. Pasalnya, para pelaku penyerangan dan perusakan terbilang masih remaja.
Menurut pemerhati anak ini, salah satu faktor aksi kejahatan remaja karena lingkungan yang salah. Faktor lingkungan yang salah bisa menjadi pendorong remaja memutuskan ikut serta kelompok tertentu seperti geng motor.
Aris menuturkan, usia remaja dikategorikan bukan lagi anak-anak, tapi mereka belum siap menjadi dewasa. Sehingga terbilang labil dan mudah terpengruh faktor lingkungan.
Setiap anak juga mempunyai agresifitas. Sehingga bisa juga melakukan berbagai tiruan di kehidupannya, seperti hal negatif dengan contoh melukai atau melakukan perusakan.
“Seorang bisa melakukan tindakan kekerasan, karena mereka belajar dari lingkungan sekitar,” kata Aris kepada Majalengkatrust.com, Kamis (26/01).
Menurut Aris, kekerasan juga bisa dilakukan sejak dini dengan belajar menirukan dari keluarganya, seperti orang tua kepada anaknya dengan menjewer, memukul dan berbagai hukuman lainnya.
Selain itu, agresifitas negatif yang bisa direkam mereka dari berbagai kehidupan seperti di media sosial (medsos) dan lingkungan. Faktor penyalahgunaan medsos bisa memicu remaja melakukan tindakan kejahatan seperti yang dilakukan geng motor.
Aris mengimbau, kalau ada masalah pada remaja hendaknya diselesaikan bersama dengan orang tua. Orang tua penting memberikan edukasi dan penyuluhan kepada anaknya agar perilakunya tidak menyimpang.
“Karena tugas orang tua tidak hanya memberikan cinta dan kasih sayang kepada anaknya, tetapi juga pendidikan dan agama,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pemuda tanpa alasan yang jelas, melakukan penyerangan dan perusakan terhadap sejumlah kendaraan roda empat yang melintas di jalan raya pada Minggu (22/01) sekitar pukul 13.00 WIB.
Aksi brutal tersebut sempat membuat panik pengendara, pasalnya mereka membawa senjata tajam jenis samurai, dan menyerang pengendara di jalan raya nasional Cirebon-Bandung, tepatnya di Pasar Ciborelang, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. (Abduh)