Cirebontrust.com – Sungguh malang nasib puluhan peserta didik Sekolah Dasar Negeri 2 Suranenggala. Karena tidak memiliki runag keras, mereka terpaksa belajar di Musala dengan fasilitas yang serba terbatas.
Kondisi yang sudah terjadi sejak dua tahun lalu tersebut, dikarenakan tidak adanya ruang kelas yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar bagi siswa kelas tiga dan kelas empat di SD tersebut. Para siswa yang belajar dengan lesehan tersebut mengaku tak nyaman dan kedinginan akibat bersentuhan langsung dengan lantai.
Di musala yang hanya berukuran lima kali empat meter ini, para siswa berkerumun dengan duduk lesehan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahkan setiap kali menulis mata pelajaran yang dijelaskan oleh sang guru, para siswa terpaksa harus membungkuk.
Tidak adanya ruangan yang seharusnya digunakan dua kelas tersebut, membuat para siswa belajar alakadarnya di musala. Kondisi seperti ini sudah dirasakan siswa selama dua tahun terakhir. Para siswa mengaku capek dan tak nyaman belajar dengan cara seperti ini, terlebih dua kelas yang jumlah siswanya mencapai 50 orang tersebut hanya dibatasi sekat kayu.
Para guru di Sekolah Dasar Negeri 2 Suranenggala mengaku tak memiliki pilihan lain, selain menggunakan musala untuk kegiatan belajar. Meski dalam kondisi yang kurang nyaman, namun para siswa tetap bersemangat menimba ilmu.
Upaya sekolah untuk memperoleh tambahan kelas di sekolah hingga saat ini tak pernah direalisasikan oleh pemerintah Kabupaten Cirebon.
“Dari total enam kelas yang seharusnya ada di setiap sekolah, SDN 2 Suranenggala ini hanya memiliki empat ruang kelas yang hanya digunakan kelas 1, 2, 5 dan kelas 6. Para guru dan siswa serta wali murid berharap, Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon segera memperhatikan dan menindaklanjuti laporan terkait kekurangan kelas tersebut, agar para siswa bisa belajar dan menimba ilmu dengan baik,” ujar Nurati salah satu guru SDN 2 Suranenggala kepada Cirebontrust.com, Senin (27/03). (Sukirno Raharjo)