CIREBON (CT) – Transformasi kota, seperti apapun arah dan konsepnya, adalah sebuah perubahan yang menghendaki segala aspek perkotaan menjadi lebih baik tak terkecuali masyarakat di dalamnya. Kesejahteraan masyarakatnya menjadi satu indikator utama sebuah transformasi kota dikatakan berhasil atau tidak.
Di tengah kelindan informasi menyoal kota Cirebon yang sedang bergegas menjadi Kota Metropolitan, kisah Marwati (63), janda yang hidup berdua dengan anaknya di atas reruntuhan rumahnya yang ambruk beberapa waktu lalu, menjadi cerita minor tersendiri yang sulit dinafikan.
Ia merupakan warga Blok Pilang Dalem Rt 01 Rw 04 Desa Pilangsari Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Marwati dan anaknya sudah puluhan tahun tinggal di rumah dengan kondisi yang mengkhawatirkan, karena dinding dan kerangka bangunan dari kayu yang nampak lapuk dimakan rayap.
Marwati mengaku, sebelumnya pernah ada pendataan oleh Pemerintah Desa setempat untuk mendapatkan bantuan. Namun hingga saat ini bantuan pun tidak kunjung datang.
“Rumah saya baru saja ambruk karena hujan deras berberapa waktu lalu, sekarang ya hanya bisa tidur di tempat seadanya saja. Kebetulan ruang kamar atapnya masih tersisa, jadi bisa buat tidur. Boro-boro bisa buat bangun rumah, buat makan saja susah,” ujarnya
Di tempat terpisah Muadi selaku Kuwu Desa Pilangsari mengatakan, pihaknya sudah mengajukan permohonan bantuan ke dinas terkait, “namun hingga kini hanya dikasih janji-janji saja, tidak tahu realisasinya kapan,” jelasnya. (Johan)