Cirebontrust.com – Seorang warga diketahui bernama, Wais Sanwasi (52) warga Desa Depok, Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon mendadak tak sadarkan diri di ruang tunggu cek fisik kantor Samsat Sumber, Jalan Fatahillah, Watubelah, Kabupaten Cirebon, Selasa (12/09).
Korban yang hendak membayar pajak kendaraan bermotor itupun, dinyatakan meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke Puskesmas Watubelah dan dirujuk ke Rumah Sakit Sumber Hurip, Sumber, Kabupaten Cirebon. Korban meregang nyawa, sesaat setelah sampai di rumah sakit tersebut.
Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samodra melalui Kasubag Humas, AKP Acep Anda korban saat itu sedang antre di depan ruang Cek Fisik kendaraan bermotor di Samsat tersebut. secara tiba-tiba korban terjatuh sendiri, kemudian pingsan.
Melihat korban pingsan, salah satu pegawai Samsat dan Anggota Polantas Polres Sumber langsung memberi pertolongan sementara, dengan dibawanya ke Mushola Kantor Samsat.
“Korban ini mendadak jatuh pingsan, langsung ditolong, dengan dibawa ke Mushola, kemudian dilarikan ke Puskesmas terdekat, untuk mendapatkan pertolongan medis,” katanya.
Masih dikatakan, AKP Acep dari Puskesmas wilayah Watubelah, dengan dibantu petugas SatLantas, korban langsung dirujuk ke Rumah Sakit Sumber Hurip untuk mendapatkan perawatan Medis. Namun sesampainya di Rumah Sakit, Korban dinyatakan meninggal dunia.
“Petugas Samsat sudah berusaha keras, membawa korban untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun saat dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit, korban dinyatakan meninggal dunia,” tandasnya.
Lanjut AKP Acep, pihaknya masih melakukan penyelidikan penyebab kematian korban, yang sebelumnya tengah mengantre di depan ruang Cek Fisik Kantor Samsat, dengan dibantu pihak dokter Rumah Sakit Sumber Hurip, Kecamatan Sumber.
“Dokter masih mencari penyebab kematian korban yang mendadak ini,” katanya.
Dijelaskan Acep, setelah mengetahui Korban meninggal dunia, petugas Samsat, langsung menghubungi keluarga Korban, menjelaskan bahwa korban hendak dilakukan outopsi oleh Kepolisian. Namun, kata dia pihak keluarga korban menolak untuk di lakukan outopsi.
“Keluarga korban sudah mengikhlaskannya, menolak untuk dilakukan outopsi, karena korban diketahui sudah lama mempunyai riwayat penyakit,” pungkasnya. (Johan)
Komentar