CIREBON (CT) – Perjalanan arus balik lebaran yang memakan waktu panjang, tentu bisa membuat anda jenuh di perjalanan. Akan tetapi rasa bosan dan lelah di pantura dapat di akali dengan mengujungi tempat-tempat wisata kuliner yang ada disepanjang jalur tersebut.
Jika anda mudik melalui jalur pantura cirebon, anda dapat mencicipi kuliner khas nasi jamblang. Uniknya nasi jamblang ini, dibungkus daun jati, serta lauknya pun sangat sederhana. Selama arus balik ini, warung nasi jamblang cirebon diserbu ribuan pemudik.
Jika anda melintas di cirebon/ tak lengkap rasanya jika belum mencicipi nasi jamblang, kuliner khas cirebon. Rasa dan sejarah nasi jamblang yang begitu terkenal, membuat warung–warung nasi jamblang yang ada di wilayah cirebon, tak pernah sepi dikunjungi pemudik. Kuliner nasi jamblang ini, seolah menjadi magnet yang memikat perut pemudik.
Salah satu warung nasi jamblang yang paling ramai diserbu pemudik saat moment libur lebaran ini adalah nasi jamblang tulen, yang berada di Desa Jamblang, Kabupaten Cirebon. Warung nasi yang menyediakan menu–menu sederhana khas jamblang ini, mampu melayani ribuan pengunjung setiap harinya.
Konsumenpun rela mengantri, hanya untuk mencicipi sajian kuliner tradisional yang dimiliki kota cirebon. Keunikan nasi jamblang/ yang membedakan dengan makanan tradisional lainnya adalah disajikan diatas daun jati.
Ini memang telah menjadi kebiasaan para pedagangnya sejak zaman dahulu, karena rasa yang dihasilkan berbeda bila dibungkus dengan daun pisang atau daun lainnya. Daun jati diyakini mempunyai pori-pori yang membantu nasi tetap terjaga kualitasnya dan tetap terasa pulen.
penyajiannya nasi jamblang ini bersifat prasmanan serta lauknya beraneka ragam. Mulai dari sambal goreng, tahu sayur, daging, perkedel, otak sapi dan paru–paru sapi. Peminat makanan ini hampir dari semua kalangan dan usia.
Baik pemudik pendatang, maupun warga asli cirebon tidak akan bosan menikmati sega jamblang, karena menunya yang ditawarkan sangat bervariatif, sehingga pemudik dapat memilih menu sesuai selera dan porsi masing–masing.
“Saya puas enak, harga terjangkau, yang bikin unik ini nasi jamblang yang dibungkus daun jati, karena di lampung ini gak ada, baru dau kali kami ke cirebon, dan selalu nasi jamblang yang kami cari kulinernya,” kata Linda, pemudik ada Lampung.
Dikatakannya, harga yang ditawarkan dalam setiap porsi nasi jamblang ini, juga relatif murah. Dengan merogoh kocek sepuluh hinga 15 ribu rupiah saja, dijamin sudah bisa merasakan kenikmatan dari nas jamblang terbungkus daun jati, lauk pauknya.
Menu–menu yang dihadirkan nasi jamblang ini, tak bisa ditemukan di lampung atau daerah lainnya. Konon nasi jamblang ini merupakan makanan yang diperuntukkan bagi para pekerja paksa yang tengah membangun jalan raya daendels.
Awalnya menu lauk pauk yang dihadirkan dalam nasi jamblang ini, tidak kurang dari 10 jenis, namun seiring perkembangan zaman, lauk yang bisa dinikmati bertambah menjadi 40 jenis lauk, dengan varian rasa yang berbeda, mulai manis, asin, gurih dan pedas.
“Yang sekarang itu generasi ke lima, saat geberasi ketiga mak jenah dan bapak kaprawi itu sampai cukup besar, saat itu nasi jamblang tidak ada warungnya tidak ada restaurannya tapi dijual dengan pengeber, atau kita itu salesnya keliling seluruh cirebon,” jelas H T Kusdiman, yang mengaku generasi kelima nasi jamblang tulen.
Dikatakanya, saat itu kan tidak ada plastik tidak ada steorofoam belum kardus, jadi dipilihnya dibungkus dengan daun jati, saat itu pilihannya daun jati atau daun pisang, ternayat daun jati itu pori-porinya lebih besar dari daun pisang jadi tidak cepat basi.
Jadi jika anda mudik melintas melalui cirebon, tak ada salahnya untuk mencoba menu khas pantura yang sudah dikenal sebagai warisan kuliner nusantara ini.
Nasi jamblang tulen terletak di seberang pasar jamblang. Bagimana, anda penasaran? jangan lupa untuk mencicipi kuliner yang satu ini, agar suasana mudik bersama keluarga makin berkesan. (Redaksi)