Ilustrasi
CIREBON (CT) – Laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Pekanbaru, baru-baru ini, menyebut, jumlah titik panas tersebut mengalami peningkatan satu titik dibanding hari sebelumnya 85 titik dan tersebar pada tujuh provinsi.
Satelit melakukan pendeteksian dan menemukan 86 titik panas dengan tingkat kepercayaan atas potensi atau kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di atas 50 persen berada di daratan Pulau Sumatra.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi, titik panas di Sumatra Utara terpantau oleh satelit dalam jumlah yang besar dibanding dengan enam provinsi lain berjumlah 33 titik dan diikuti wilayah Sumatra Selatan memberi sumbangan 21 titik panas. Lalu disusul dengan wilayah Nanggroe Aceh Darussalam terdeteksi sebanyak 18 titik panas, kemudian wilayah Lampung terpantau menyumbang lima titik panas.
Wilayah Bangka Belitung terdeteksi memberi sumbangan empat titik panas, Sumatra Barat terpantau menyumbang tiga titik panas dan terakhir di Riau terpantau memberi dua titik panas. (Net/CT)