Cirebontrust.com – Di awal tahun ini, tumpukan sampah masih mengepung di areal pasar darurat Pasalaran Weru. Kondisi tersebut mengancam pasar tersebut ditinggalkan oleh pembeli.
Diungkapkan Mahrus Ali, warga Desa Weru Lor, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, masih menumpuknya sampah di pasar tersebut akan berdampak kepada keberlangsungan pasar tersebut.
Mahrus menambahkan, pembeli tidak boleh disalahkan jika lebih memilih berbelanja di pasar modern atau super market ataupun mini market, daripada di pasar tersebut. Sebab, banyak pembeli yang enggan berbelanja di pasar tersebut, dikarenakan tidak nyaman karena banyak sampah.
“Ya jadi jangan salahkan warga atau pembeli yang lebih memilih belanja di pasar modern, sebab di pasar tradisional, contohnya di pasar darurat ini kondisinya membuat pembeli enggan belanja, banyak tetangga yang beralih ke pasar modern,” ujarnya saat dihubungi CT, Selasa (03/01).
Mahrus menambahkan, Pemerintah Kabupaten Cirebon seharusnya bergerak cepat menangani tumpukan sampah di pasar darurat tersebut.
“Ini kondisinya sangat mengganggu, yang sekedar lewat saja kadang tidak mau lewat situ (jalan menuju pasar Pasalaran, red), apalagi yang berbelanja,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu petugas parkir, Wandi (56) mengatakan pembeli yang menggunakan motor sudah jarang parkir di tempatnya. Itu artinya pembeli tidak sedikit yang sudah tidak berbelanja di pasar darurat tersebut.
“Hari biasa, sebelum sampah menumpuk sebanyak ini masih ramai, sekarang sudah berkurang,” imbuhnya. (Iskandar)