Safari Ramadan Syekh Palestina Bangkitkan Ukhuwah Islamiah

Citrust.idDaarut Tauhid Peduli (DT Peduli) Kuningan gelar safari Ramadan 1443 H bersama syekh asal Palestina di masjid, ponpes, dan madrasah di Kabupaten Kuningan. Safari Ramadan itu berlangsung selama dua hari, 17-18 April 2022.

Safari Ramadan tersebut menghadirkan Syekh Hamzah Mahmoud Abdullah Zibdeh. Ia merupakan seorang penghafal Al-Qur’an, pengajar tahsin dan tahfiz.

Usai mengimami salat Isya di Masjid Al-falah, Kasturi, Syekh Palestina berpesan kepada jemaah untuk memanfaatkan bulan suci Ramadhan dengan memperbanyak ibadah. Ramadan hanya ada satu kali dalam setahun. Isi bulan ini dengan ketaatan dalam beribadah.

“Syuhada adalah orang-orang yang meninggal di jalan Allah SWT. Mereka berjuang pada bulan suci ini membela umat muslim dari mereka yang dzalim,” ujarnya dalam bahasa Arab. Penerjemahnya adalah Ustaz Hendra Sudrajat.

Syekh Palestina itu berharap, umat muslim terus mengirimkan doa bagi saudara-saudara muslim yang ada di Palestina. Membantu mereka adalah kewajiban agar mereka tidak merasa sendirian.

“Lakukan apa yang bisa kita lakukan. Sertakan doa kita untuk membantu saudara-saudara kita yang terzalimi. Insyaallah, kita akan menjadi umat yang mengakui kemuliaan yang diungkapkan oleh Allah SWT,” kata Syekh.

Sementara itu, Kepala Cabang DT Peduli Kuningan, Muchamat Zusuf, mengatakan, ada enam lokasi yang dikunjungi Syekh Palestina. Safari Ramadan Syekh Palestina itu untuk memperkuat ukhuwah islamiah. IIndonesia dengan Palestina memiliki kekuatan emosional.

Negara yang pertama kali menyatakan kemerdekaan Indonesia adalah Palestina. Masjid Al-Aqsa adalah kiblat pertama umat muslim yang menjadi kekuatan rohaniyah untuk mempersatukan umat muslim.

“Yang ketiga, Palestina saat ini sedang diserang zionis. Maka kita berdakwah meskipun tidak berperang langsung ke sana. Kita seharusnya berdakwah dengan doa dan harta bagi saudara kita di Palestina,” ujarnya.

BACA JUGA:  Operasi Pekat, Polresta Cirebon Ungkap Kasus Judi hingga Prostitusi Online

Ustaz Zusuf mengatakan, Jalur Gaza mengalami krisis air bersih, setidaknya dua juta penduduk yang tinggal di kawasan tersebut. Data terbaru menunjukkan, 97 persen air yang tersedia terkontaminasi limbah.

“Maka dari itu, DT Peduli bersama Nusantara Palestina Center (NPC) meresmikan pembangunan pabrik air minum Indonesia di wilayah Tuffah, Kota Gaza, Palestina,” imbuhnya.

Pabrik air minum itu mampu memproduksi 200 hingga 300 ribu liter air minum per hari. DT Peduli juga mendistribusikan air minum ke daerah-daerah yang jauh dari pabrik.

“Kami mengajak para sahabat untuk membantu saudara-saudara muslim kita di Palestina. Semoga di setiap tetesan air, dapat menjadi sarana zikrullah sebagai jalan ketaatan kepada Allah SWT,” tandasnya. (Andin)

Para sahabat yang ingin membantu saudara muslim bisa melalui www.dtpeduli.org/pedulipalestina

Komentar