Cirebontrust.com – Prosesi tradisi pesta rakyat dan menyambut musim giling tebu, sepasang pohon tebuh dihias dengan pakaian penganten layaknya manusia dan di arak keliling kampung menuju pabrik gula dengan menggunakan kereta kencana paksi nagaliman, Senin (23/05).
Dalam tradisi kawin tebu, prosesinya cukup mendapatkan perhatian ribuan warga di sekitar pabrik gula tersebut dan diiringi musik khas Cirebonan menghiasi propesi ritual kawin tebu.
Arak arakan sepasang penganten tebu, merupakan awal dari propesi ritual penganten tebu yang dilakukan petani di desa Sindang laut, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Cirebon.
Tradisi tahunan untuk menyambut musim panen tebu atau giling tebu di salah satu pabrik gula dengan disaksikan ribuan warga yang tumpah ruah menyambut penganten iring iringan penganten ini, menyimbolkan perjalanan pohon tebu selama ditanam hingga memasuki massa panen.
Menurut Azhar salah satu petani mengatakan Setelah diarak keliling desa, sepasang penganten ini dibawa di pertemukan dengan sepasang laki laki dan wanita yang sudah menunggu di halaman depan Pabrik gula.
“Sesampainya di area pabrik, sepasang patung penganten disambut dengan tari tarian khas tradisional Cirebon, disaksikan oleh ribuan masyarakat yang ikut memeriahkan jalannya prosesi,” jelasnya.
Tradisi penganten tebu merupakan simbol, perkawinan tebu yang diharapkan akan memiliki keturunan gula yang berlimpah.
Direktur RNI, Audry Harris Joly menjelaskan tradisi penganten tebu ini berakhir, ditandai dengan penyerahan batang pohon tebu serta patung penganten ke pihak pabrik, untuk selanjutnya dilakukan proses penggilingan tebu.
“Dengan diadakannya tradisi tebu ini, diharapkan hasil panen tebu dari tahun ke tahun melimpah, proses penggilingan tebu tidak menemui hambatan. Pada tahun 2017 ini, petani dan pabrik gula menargetkan 2.700 kwintal dari area tanam wilayah kerja pabrik gula Sindang laut,” ujarnya. (Sukirno Raharjo)
Komentar