Cirebontrust.com – Seperti diketahui, para sopir angkutan kota di wilayah Cirebon melakukan aksi demo pada Selasa (15/8/2017) kemarin
lantaran memprotes keberadaan angkutan online yang dinilai mematikan pendapatan para sopir angkot.
Akibatnya, para penumpang yang biasa menggunakan jasa angkot harus mengelus dada dan terlantar. Seperti anak sekolah
yang terpaksa berangkat dan pulang diangkut menggunakan kendaraan aparat kepolisian Polres Cirebon Kota.
Petugas Polres Cirebon Kota melakukan penyisiran mulai dari depan terminal Harjamukti, perempatan Kanggraksan, belokan Jalan
Perjuangan, perempatan lampu merah Plered, Kedawung, hingga Krucuk.
Melihat peristiwa tersebut, Akbar Abdullah warga Panjunan Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon merasa prihatin. Ia mengatakan tidak setuju dengan dihentikannya transportasi online yang sudah ada di Cirebon.
“Karena angkot itu masih banyak peminatnya dibanding transportasi online. Rejeki sudah ada yang atur. Lagi pula, angkot banyak keluhan dibanding transportasi online. Jadi menurut saya mending perbaiki pelayanan dan kualitas,” kata Akbar yang berprofesi sebagai karyawan swasta kepada Cirebontrust.com, Rabu (16/8).
“Jika pemerintah bilang belum ada izin, tinggal dibuat saja izinnya. Saya pikir wali kota harus berpikir terbuka. Karena kemarin sudah banyak votting di sosmed misalnya, bahwa transportasi online sangat dibutuhkan masyarakat Cirebon. Kasihan anak sekolah terlantar dan diangkut mobil polisi seperti sedang ada razia,” imbuhnya.
Sementara menurut Septiawan, dirinya cukup terbantu dengan adanya transportasi online. “Saya penumpang transportasi online, jadi saya mendukung untuk Cirebon lebih maju,” ujar warga Karangsari, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon itu.
Sedangkan Aulia warga Cideng, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, sebagai penumpang angkot kerap merasa dikecewakan lantaran sering ngetem lama, parkir sembarangan, dan menimbulkan kemacetan.
“Kemarin tidak ada angkot rasanya mengurangi macet. Dan kenapa ya jarang banget ada sopir angkot yang ramah ke penumpang?” pungkasnya. (Uyung)
Komentar