Citrust.id – Foto Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, bersama para pengusaha pasir galian C yang sedang makan sate menimbulkan banyak opini dari masyarakat. Apalagi pertemuan itu dilakukan sehari sebelum audiensi sopir truk dengan pengusaha galian C.
Pemerhati kebijakan pemerintah, Soedjarwo, menanggapi serius beredarnya foto tersebut. Menurutnya, pertemuan Ketua Dewan dengan jajaran pengusaha pasir yang berlangsung di warung sate tersebut tidak etis.
“Dalam kapasitasnya sebagai Ketua Wakil Rakyat yang mengklaim dirinya sebagai fasilitator dalam penyelesaian harga pasir, sangat tidak elok ketika makan bareng dengan salah satu pihak saja,” ujar pria yang akrab disapa Mang Ewo itu.
Ia menegaskan, pertemuan tersebut memang tidak melanggar norma hukum ataupun perundangan yang berlaku, tetapi dinilai kurang etis.
“Ya, kurang etis saja. Agenda makan barengnya tidak dilakukan dengan kedua belah pihak, yakni pengusaha dan perwakilan sopir,” kata Mang Ewo, Rabu (17/6).
Meskipun dalam agenda nyate tersebut murni sebagai acara makan, tidak mustahil akan memunculkan praduga miring dari masyarakat. Yang patut disesalkan, dalam pertemuan itu tidak ada pimpinan atau anggota dewan lain yang menyertainya,” ujarnya.
Sementara, lanjut Mang Ewo, kepemimpinan di lembaga legislatif sifatnya kolektif kolegial, tidak menganut rezim atas-bawahan. Ia berharap, DPRD Kuningan tidak menyuguhi tontonan kegaduhan di lembaga yang anggotanya menyandang predikat sosok yang terhormat.
“Dinamika yang mengarah kepada hingar bingar yang akhir-akhir ini mewarnai lembaga legislatif Kabupaten Kuningan seharusnya menjadi pembelajaran tersendiri bagi mereka yng dipercaya sebagai pimpinan dewan,” jelasnya. (Andin)
Komentar