Puluhan Tenaga Medis RSUD Cideres Dinyatakan Negatif Hasil Rapid Test

  • Bagikan

Citrust.id – Sebanyak 40 orang tenaga medis di lingkungan RSUD Cideres, Kabupaten Majalengka, dinyatakan negatif hasil pemeriksaan rapid test Covid-19.

Hal itu dilakukan menyusul adanya kontak pasien positif Covid-19 berdasarkan hasil swab dengan para tenaga medis di RSUD setempat. Pasien tersebut sebelumnya tidak terbuka mengutarakan penyakit maupun riyawat perjalanannya.

“Alhamdulillah, 40 orang yang sempat kontak dengan pasien Covid-19 sudah diperiksa rapid test. Hasilnya semua non-reaktif,” kata Direktur RSUD Cideres, dr. H. Asep Suandi, melalui pesan singkatnya, Selasa (26/5).

Ketua Gugus Tugas Percepatangan Penanganan Covid-19 RSUD Cideres, dr. Egga Bramastya Akidapi, menambahkan, pasien Covid-19 yang dimaksud, yakni pasien yang berasal dari Kecamatan Lemahsugih yang berjualan seblak.

Virus itu telah menjangkit saat pasien itu merawat istrinya yang jatuh sakit saat di Depok, Jawa Barat.

“Mohon maaf, dulu saya salah sebut. Pasien itu riwayatnya ternyata bukan Bandung, tapi masuk Covid-19 klaster Depok. Itu murni kehilafan saya. Saya mohon maaf,” kata Egga, saat dikonfirmasi via ponselnya.

Menurut dia, saat akhir Ramadan beredar kabar ada pasien yang menyembunyikan riwayat penyakitnya. Saat itu, hasil swab atau PCR belum dilakukan. Baru keluar hasil rapid test, sehingga yang bersangkutan belum bisa divonis Covid-19.

“Hasil rapid test yang disebut positif Covid-19, seperti beredar di medsos beberapa hari yang lalu, jelas itu hoaks dan kesalahan fatal. Hasil reaktif rapid test tidak menjamin pasien itu positif Covid-19,” tegas Egga.

Saat ini, hasil Swab sudah keluar dan pasien asal Lemahsugih dinyatakan positif Covid-19.

“Karena pasien itu pernah kontak dengan tenaga medis di rumah sakit kami, akhirnya kami melakukan rapid test pertama bagi para tenaga medis. Alhamdulillah, hasilnya non-reaktif,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Jalan Rusak Ancam Pengendara, Warga Tanami Jalur Pantura dengan Pohon Pisang

Dia menjelaskan, rapid test pertama itu akan dilanjutkan dengan rapid test kedua yang akan dilakukan beberapa hari ke depan.

“Kendati hasilnya non-reaktif, saat ini sebagian tenaga medis melakukan isolasi mandiri untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan,” ungkapnya. (Abduh)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *