oleh

Puluhan Ribu Warga di Kabupaten Cirebon Terdampak Krisis Air Bersih

Citrust.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon mencatat, sedikitnya 55.115 jiwa dari 15.893 keluarga terdampak krisis air bersih. Jumlah itu tersebar di 16 desa yang berada pada 11 kecamatan di Kabupaten Cirebon.

Krisis air bersih terjadi lantaran kekeringan, imbas musim kemarau yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir ini. BPBD sendiri telah bekerjasama dengan PDAM Kabupaten Cirebon untuk mendistribusikan air bersih.

“Sekitar 803.000 liter air bersih sudah kita distribusikan ke wilayah yang terdampak kekeringan,” ungkap Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cirebon, Eman Sulaeman.

BPBD memprediksi, krisis air bersih pada tahun ini berpotensi lebih panjang dibanding tahun lalu. Sebagai perbandingan, sepanjang 2018, krisis air melanda 25 desa pada 15 kecamatan. “Tahun ini baru sampai Agustus saja sudah ada 16 desa di 11 kecamatan. Ada kemungkinan bertambah,” jelasnya.

Krisis air bersih terjadi merata di Kabupaten Cirebon, baik wilayah barat, timur, utara maupun selatan. Disebutkan Eman, di wilayah barat misalnya terjadi Desa Kreyo dan Slangit. Di utara Kabupaten Cirebon misalnya di Gunungjati, Suranenggala dan lainnya.

“Di wilayah timur terjadi diantaranya di Gebang dan Pangenan, kemudian di wilayah selatan seperti di Greged dan Sedong. Jadi, ini merata,” jelasnya.

Atas kondisi ini, Pemkab Cirebon sudah menerbitkan surat keputusan terkait siaga darurat krisis air dan kebakaran hutan dan lahan, yang berlaku sejak Juli hingga akhir Oktober mendatang. (*)

Komentar