Prevalensi Balita Stunting di Indonesia Masih Tinggi

Citrust.id – Prevalensi stunting pada balita di Indonesia tergolong tinggi dan hampir terjadi di setiap provinsi.

Kepala Sub Penguatan Kegiatan bidang Kesehatan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Anang Suryana, mengatakan, dari 34 provinsi, prevalensi tertinggi terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni 52 persen. Hanya 1 provinsi yang dibawah 20 persen, yakni DKI Jakarta.

“Berdasarkan riset 2018, kasus stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen atau sekitar 7 juta anak balita meskipun telah mengalami penurunan dari 2013, yakni 37,2 persen,” katanya, Jumat (25/1/2019).

Melalui lintas sektor, pihaknya terus melakukan upaya mencegah stunting. Upaya tersebut cenderung spesifik, seperti perbaikan asupan gizi melalui posyandu. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 entang percepatan perbaikan gizi yang fokus pada upaya perbaikan gizi pada 1000 hari awal kehidupan.

Anang menambahkan, pada 2017 lalu, Wakil Presiden Indonesia telah meluncurkan Strategi Nasional percepatan pencegahan stunting

“Strategi Nasional itu terdiri 5 pilar, yaitu komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku, konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah, dan desa, Gizi dan ketahanan pangan serta Pemantauan dan evaluasi,” pungkasnya. /dhika

BACA JUGA:  Sebanyak 8,6 Persen Balita di Kabupaten Cirebon Alami Stunting

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *