Petani Desa Nunuk Baru Gelar Ritual Adat Pareresan

Citrust.id – Sebagai warga desa adat dan wisata budaya yang memegang teguh tradisi, warga Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja, rutin menggelar ritual adat minimal setahun tiga kali, yaitu Pareresan, Guar Bumi dan Buku Taun.

“Sekarang kami baru beres menggelar ritual Pareresan, yaitu menentukan waktu musim tanam setelah tebar benih. Biasanya hari Senin atau Kamis,” kata Kepala Desa Nunuk Baru, Nono Sutrisno, Jumat (21/2), seusai acara.

Dikatakan dia, Pareresa biasanya dilaksanakan di setiap dusun atau blok. Waktunya tergantung hitungan tokoh adat di masing-masing dusun.

“Acaranya doa bersama. Intinya bentuk syukur sudah beres tebar benih,” ungkapnya.

Pareresan merupakan rangkaian tahunan. Setelah mengolah sawah atau kebon, ada acara Guar Bumi dan setelah panen ada Buku Taun.

Dia menjelaskan, Guar Bumi adalah ziarah ke makam Panguyangan Gede dilanjutkan kirab atau ngarak Pusaka dari Makam Kosambi menuju lokasi penyiraman di alun-alun desa.

“Kemudian dilakukan proses penyiraman Pusaka dan mengembalikan pusaka ke museum di Makam Kosambi yang diakhiri doa bersama di alun-alun desa,” jelasnya.

Kaur Ekbang Desa Nunuk Baru, Yanto Nuba, salah acara Buku Taun yang sudah digelar merupakan Hari Ulang Tahun Petani. Digelar pentas seni dan budaya tradisional khas Desa Nunuk Baru, yaitu upacara adat lengser, Silat Buhun dan prosesi pembuatan Kain Tenun Gadod khas Nunuk.

“Digelar pula hajat makam, yaitu berdoa menurut ajaran Islam di makam leluhur dengan membawa tumpeng dan makanan khas lainnya yang kemudian dimakan bersama-sama dan dibagikan kepada warga dan pengunjung,” pungkasnya. (Abduh)

BACA JUGA:  Petugas Pantau Penerapan Prokes di Sejumlah Rumah Ibadah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *