Indramayutrust.com – Produksi dan penyaluran perdana avtur ke Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Husein Sastranegara Bandung, diluncurkan PT Pertamina RU VI Balongan untuk dapat mengurangi ketergantungan pada impor avtur.
Peluncuran produksi dan penyaluran perdana avtur dilakukan oleh Wakil Direktur Utama PT Pertamina, Ahmad Bambang bersama Direktur Pengolahan PT Pertamina, Toharso, GM Pertamina RU VI Balongan, Afdal Martha dan sejumlah pejabat Pertamina lainnya, Jumat (30/12).
Wakil Direktur Utama PT Pertamina, Ahmad Bambang, menuturkan jika secara nasional pihaknya mengaku senang bahwa Balongan bisa produksi avtur sehingga bisa menambah suplai avtur dalam negeri,.
“Selama ini, 35 – 40 persen kebutuhan avtur dalam negeri masih dipenuhi dari impor. Meski saat ini produksi avtur dari kilang RU VI Balongan baru 200 KL/hari, namun kedepan produksi itu ditargetkan bisa mencapai 1900 KL/hari,” Ungkapnya.
Dikatakannya, selain di kilang RU VI Balongan, produksi avtur juga dilakukan di kilang-kilang lainnya di Indonesia. Di antaranya di Plaju, Cilacap, Balikpapan dan Dumai.
Ia menjelaskan, jika kebutuhan avtur nasional pada 2015 mencapai 12.400 KL/hari. Kebutuhan itu akan mengalami peningkatan tiga persen setiap tahunnya sehingga kebutuhan avtur pada 2025 diprediksi akan mencapai 17.000 KL/hari.
“Saat ini yang dapat dipenuhi dari kilang Pertamina sebesar 9.540 KL/hari. Dengan demikian, masih dibutuhkan impor avtur sebesar 2.860 KL/hari. Dengan potensi produksi avtur dari RU VI Balongan sebesar 1.900 KL/hari, maka akan mampu menurunkan impor avtur secara signifikan,” Terangnya.
Melalui Break Through Project (BTP) Produksi Avtur tahap I, Lanjutnya mengatakan, RU VI Balongan memproduksi avtur sebesar 200 KL/hari. Hal itu untuk mensuplai kebutuhan Bandara Husein Sastranegara Bandung.
Sementara, untuk mengakomodasi potensi produksi avtur sebesar 1.900 KL/hari itu, maka akan digulirkan BTP Produksi Avtur tahap II dan III. Untuk tahap II, produksinya sebesar 900 KL/hari untuk mensuplai kebutuhan Bandara Husein Sastranegara Bandung, Halim Perdana Kusuma Jakarta, Kertajati Majalengka dan Ahmad Yani Semarang. BTP tahap II itu dijadwalkan akan selesai pada 2017.
Kemudian, untuk BTP tahap III, produksinya ditargetkan 1.900 KL/hari untuk mensuplai kebutuhan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Husein Sastranegara Bandung, Halim Perdana Kusuma Jakarta, Kertajati Majalengka dan Ahmad Yani Semarang. BTP III yang semula ditargetkan selesai pada 2019, dipercepat menjadi 2018.
GM RU VI Balongan, Afdal Martha menjelaskan jika ada percepatan target (1900 KL/hari) yang semula 2019 menjadi 2018. Untuk dapat mendukung produksi avtur, RU VI Balongan melakukan beberapa investasi dan modifikasi peralatan.
“Selain itu, kami juga menyiapkan sarana dan fasilitas dalam produksi dan penyaluran avtur serta sumber daya manusia yang kompeten dan handal, juga teknologi yang aman,’’ Pungkasnya. (Didi)