Citrust.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon hingga kini belum menginstruksikan untuk melakukan sekolah tatap muka. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di Kota Cirebon telah dilakukan dengan optimal.
Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati, menyampaikan, sebenarnya Pemda Kota Cirebon sudah membuat sistem pembelajaran tatap muka. Misal, siswa datang ke sekolah seminggu sekali. Satu kelas dibatasi 10 siswa. Selain itu, ada berbagai sistem lainnya sekolah tatap muka pada masa pandemi Covid-19 yang menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Namun, melihat situasi yang terjadi saat ini, apalagi daerah tetangga, yaitu Kabupaten Cirebon, sudah masuk lagi ke zona merah, Satgas Penanganan Covid-19 belum merekomendasikan sekolah tatap muka.
Eti menambahkan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon sudah merancang model PJJ yang bagus. Meski demikian, ssaya tegaskan lagi, perhari ini belum ada rekomendasi untuk sekolah normal kembali,” ungkap Eti, Kamis (7/1).
Sementara itu, Ketua Komnas Perlindungan Anak Cirebon Raya, Siti Nuryani, menjelaskan, selama masa pandemi Covid-19, sekitar 50 persen kekerasan seksual yang dilakukan oleh anak terhadap anak lainnya. Ada juga kekerasan fisik, kekerasan psikis yang diterima oleh anak-anak selama pandemi Covid-19.
“Selama PJJ, akses anak-anak terhadap smartphone cukup tinggi. Mereka hanya belajar beberapa jam. Setelah itu, membuat situs lainnya. Termasuk situs yang mengandung unsur seksual, kekerasan dan lainnya,” ujarnya. (Haris)