Majalengkatrust.com – Pemerintah Pusat akan fokus pada pembangunan Bandara di Kertajati sebagai pusat keramaian Jawa Barat wilayah tengah, terlebih Kertajati harus memiliki tiga landasan pacu, untuk itu belum ada rencana pembangunan bandara di wilayah Kerawang.
Hal tersebut, ditegaskan Menteri Bappenas Bambang Brodjonegoro saat melihat progres pembangunan BIJB, Jumat (2/11).
Menurut Bambang, Kertajati ini akan jadi pusat pertumbuhan keramaian dan pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Barat, karena selama ini Jawa Barat pusat keramaiannya hanya bertumpu di wilayah Bogor, Bandung dan Cirebon.
Sehingga bagian tengah agak terkesan kosong tidak semaju daerah linnya, dinilai kurang pair jika pembangunan Jabar wilayah tengah dibiarkan tidak dibangun dengan baik. Keberadaan pembangunan bandara di Kertajati diharapkan menjadi tempat pertumbuhan baru
“Pembangunan di Kertajati juga tidak hanya bandaranya serta aerocitynya, namun juga akan berdampak pada pembangunan wilayah sekitarnya. Makanya kedepan diharapkan Kertajati akan berkembang seperti daerah lain seperti Bandung, Bogor, Bekasi atau Cirebon, kawasan yang sekarang seolah terpisah bisa menjadi menyatu, dengand emikian ada pemerataan pembangunan di Jawa Barat,” ungkap Bambang.
Bambang menyebutkan, keberadaan bandara Kertajati harus diperkuat oleh adanya jalur kereta ke Jakarta atau ke Bandung agar tidak hanya mangandalkan transportasi lain.
Selain itu, untuk mempercepat jarak tempuh jalur darat dari Bandara ke Bandung dan Jakarta harus mempercepat pembangunan jalur jalan tol layang dan MTR di wilayah Bekasi dan Jakarta.
Agar jalan bisa ditempuh dengan dua jam, saat ini Jakarta-Kertajati jarak tempuh mencapai tiga jam, sehingga perjalanan masih terbilang lama.
Sebelumnya Direktur PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra mengatakan, perusahaan yang dipimpoinnya pada September lalu telah melakukan penandatangan pencairan pembiayaan Proyek BIJB Tahap 2 dari Pinjaman Sindikasi Bank Syariah sebesar Rp 400 milyaran, sebelumnya PT BIJB telah menerima bantuan dana sebesar Rp 250 milyar.
Pencairan dana tersebut sesuai kesepakatan bahwa sindikasi perbankan syariah akan membiayai proyek BIJB sebesar 906 Milyar, sebagian biaya atau sebesar Rp 250 milyar yang telah diterima PT BIJB telah digunakan untuk pembangunan sisi darat bandar udara .
“Sindikasi pembiayaan syariah ini terdiri dari 7 Bank Daerah Syariah yaitu Bank Jateng Syariah selaku lead sindikasi, Bank Sumut Syariah, Bank Jambi Syariah, Bank Jabar Syariah, Bank Kalsel Syariah, Bank Kalbar Syariah serta Bank Sulselbar Syariah.” ungkap Virda.
Menurutnya pencairan dana tahap duapun penggunananya masih diperuntukan bagi lanjutan pembangunan sisi darat karena belum tuntas dikerjakan. (Abduh)
Komentar