Pelestari Budaya Cirebon: Kesehatan dan JKN Kunci Lestarikan Seni

  • Bagikan
Pelestari Budaya Cirebon, Kesehatan dan JKN Kunci Lestarikan Seni
Pelestari Budaya Cirebon: kesehatan dan JKN kunci lestarikan seni. (Ist.)

Citrust.id – Elang R. Iyan Ariffudin (65), pelestari budaya dari Keraton Kacirebonan, menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga dan melestarikan seni serta budaya tradisional di Indonesia, khususnya di Kota Cirebon.

Elang, gelar kehormatan yang melekat pada dirinya, merupakan sebutan bagi keturunan laki-laki dari garis ayah yang juga menyandang gelar Elang atau Pangeran di lingkungan Kesultanan Keraton Kacirebonan.

Saat ini, Elang Iyan dipercaya oleh Sultan Keraton Kacirebonan ke-IX untuk memimpin Unit Cagar Budaya di lingkungan keraton tersebut.

Ia juga mengelola Sanggar Geria Budaya Mama Ucup yang fokus pada pelatihan seni tari, gamelan, dan karawitan. Lewat perannya sebagai Kepala Unit Cagar Budaya, Elang Iyan turut aktif dalam berbagai upaya pelestarian seni tradisional Cirebon.

“Sebetulnya terkait dengan pelestarian budaya adalah tanggung jawab kita bersama, terutama dari lingkup terkecil terlebih dahulu, yaitu keluarga. Sepanjang keluarga bisa mengarahkan putra-putrinya ke hal-hal positif, terutama budaya tradisional, budaya itu akan terus ada,” kata Elang Iyan, Jumat (14/2/2025).

Ia menilai, keterlibatan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, serta masyarakat luas sangat penting dalam menjaga kelangsungan budaya lokal. Salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan, menurutnya, adalah memasukkan materi seni tradisional ke dalam kurikulum sekolah.

“Dunia pendidikan itu tidak akan pernah habis muridnya. Jika kita bisa menanamkan kecintaan terhadap budaya sejak dini di sekolah, maka pelestarian ini akan menjadi gerakan yang lebih masif,” ujarnya tegas.

Selain kecintaan terhadap budaya, Elang Iyan juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan tubuh sebagai modal utama berkarya. Baginya, seorang seniman tidak akan bisa produktif tanpa kondisi tubuh yang prima.

“Seorang seniman membutuhkan tubuh yang sehat untuk terus menciptakan karya dan juga meneruskan warisan budaya kepada generasi berikutnya. Oleh karenanya, kita harus bersama-sama menjaga kesehatan dan melestarikan budaya secara bersamaan, agar seni tradisional tidak hilang dimakan zaman,” tuturnya.

BACA JUGA:  Tingkatkan Kualitas Pelayanan, BPJS Kesehatan Cirebon Bersinergi dengan Pemda Indramayu

Pernyataan tersebut berangkat dari pengalaman pribadinya pada 2024 lalu, ketika ia sempat mengalami pembengkakan jantung yang cukup parah. Kondisi itu menyebabkan kakinya membengkak dan ia mengalami kesulitan bernapas hingga tidak mampu menjalankan aktivitas harian.

“Saat itu saya langsung dibawa ke IGD karena kondisi saya cukup kritis dengan gejala yang saya rasakan. Begitu tiba di IGD, saya langsung ditangani dan segera mendapatkan perawatan. Selama dirawat saya dilayani dengan sangat baik dan alhamdulillah sekarang saya dapat kembali menjalani aktivitas secara normal,” kenangnya.

Beruntung, Elang Iyan merupakan peserta aktif Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Setelah pulih, ia rutin menjalani pemeriksaan bulanan ke dokter spesialis jantung untuk menjaga kestabilan kondisi kesehatannya.

Ia menyampaikan bahwa memiliki jaminan kesehatan bukan hanya kebutuhan, melainkan juga investasi penting bagi masa depan. Menurutnya, keberadaan BPJS Kesehatan sangat membantu masyarakat, khususnya pelaku seni budaya, untuk terus berkarya tanpa harus khawatir soal biaya layanan kesehatan.

“BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara jaminan kesehatan, yang saya rasakan sendiri sudah sangat baik. Saya sebagai peserta mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat dan responsif tanpa dibedakan. Semoga layanan yang diberikan dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan, agar semakin banyak orang yang terbantu,” ujarnya.

Elang Iyan mengajak seluruh masyarakat, khususnya para seniman dan pelaku budaya, untuk terdaftar sebagai peserta aktif JKN demi menjaga kesehatan dan sekaligus memperkuat keberlanjutan budaya tradisional Indonesia. (Haris)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *