Pantau Harga Bahan Pangan untuk Tekan Inflasi Jelang Ramadan

  • Bagikan

Citrust.id – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cirebon memantau harga bahan pangan di Kota Cirebon, meliputi harga beras dan minyak goreng.

Gudang beras Bulog Larangan menjadi lokasi pertama yang ditinjau oleh Forkompida Kota Cirebon. Tujuannya untuk melihat ketersediaan beras dan minyak goreng di gudang.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Drs Agus Mulyadi MSi mengatakan, peninjauan terhadap komoditas pangan ini karena awal tahun ini mengalami kenaikan harga, utamanya adalah beras.

Agus juga mengakui, kenaikan harga tersebut berdampak pada inflasi Kota Cirebon yang meningkat mencapai 1,17 persen untuk month to month (MTM). Sehigga pemerintah pusat menginstruksikan untuk monitoring harga pangan.

“Hasilnya ternyata harga beras ada kenaikan, kemudian ketersediaan pasokan di gudang beras Bulog yang berkurang lantaran masih menunggu hasil panen pada Maret mendatang,” terangnya, Jumat (17/2/2023).

Meski demikian, pihaknya menerima informasi dari Bulog bahwa ada beras impor luar negeri dari Thailand sebanyak 5 ribu ton yang masuk. Hal itu untuk mengisi kekosongan gudang.

“Mudah-mudahan ketersediaan beras impor tersebut, bisa mengantisipasi kebutuhan beras sampai Ramadan dan Idulfitri mendatang,” ucapnya.

Persoalan pengendalian harga, Agus meminta agar Bulog bisa bekerja sama dengan pemerintah dan unsur Forkopimda Kota Cirebon untuk melakukan pemantauan dan evaluasi guna menekan inflasi.

“Pemda juga turut melakukan pantauan dan evaluasi agar beras yang digelontorkan Bulog tidak menjadi penyebab inflasi naik. Kemudian kami juga mohon, meski beras impor tersebut premium bisa dijual dengan harga medium,” ungkapnya.

Saat ini, kata Agus, harga beras premium di pasaran mencapai Rp13 ribu. “Semoga ketersediaan beras dan keterjangkauan harga bisa terkendali,” ucapnya.

Selain beras, Forkopimda juga memonitor harga minyak goreng. Hal ini sesuai dengan amanat pemerintah pusat untuk memantau dan melakukan pengendalian harga.

BACA JUGA:  Polres Cirebon Kota Tahan Pengusaha Bawang Ifan Effendi

“Yang dikendalikan oleh pemerintah adalah minyak goreng curah kemasan dengan merk Minyakkita. Minyak ini sudah ditentukan pula HET nya, yakni Rp14 ribu,” terang Agus.

Agus juga mengakui, monitoring ini baru dua komoditas karena belum menyentuh sayuran yang memiliki harga relatif dinamis terpengaruh pada cuaca.

“Selama ini, penyumbang inflasi tertinggi adalah beras dan minyak goreng. Kemudian untuk sayurannya adalah cabe kriting dan bawang. Selain itu ada tarif PDAM,” katanya. (Aming)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *