Ilustrasi
CIREBON (CT) – Sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology menemukan bahwa berhenti pada saat berjalan untuk mengambil gambar dapat meningkatkan pengalaman tertentu.
Selama studi tersebut dilakukan, para periset dari University of Pennsylvania, University of Southern California dan Yale University mengobservasi lebih dari 2000 partisipan.
Ribuan orang itu dikaitkan dengan enam aktivitas berbeda yang di antaranya adalah makan siang, menyaksikan konser Rihanna, mengikuti tur bus virtual, melakukan kegiatan seni dan kerajinan tangan dan berjalan-jalan di museum.
Dari masing-masing eksperimen tersebut, periset meminta setengah orang dari masing-masing grup mengambil foto dari pengalamanan mereka, sedang sisanya diminta tidak menggunakan kamera.
Usai melakukan masing-masing aktivitas tersebut, mereka diminta untuk mengisi kuesioner yang mengukur tingkat kebahagiaan mereka dan rasa keterkaitan mereka.
Para periset kemudian menemukan bahwa para partisipan yang mengambil foto dalam aktivitas mereka ternyata sangat menikmati pengalaman yang mereka rasakan, dibandingkan dengan yang tidak.
Mendokumentasikan kehidupan dengan kamera dapat menjadi pengalaman yang bertentangan. Di satu sisi, foto membuat kenang-kenangan yang luar biasa. Di sisi lain, ada sesuatu yang bisa dikatakan sebagai cara menikmati teknologi.
Namun, jika Anda termasuk orang dengan obsesi fotografi dan memenuhi sosial media Instagram Anda, penelitian tersebut menunjukkan bahwa Anda mungkin mengalami sesuatu yang lebih dari sekadar memanfaatkan teknologi. (Net/CT)
Komentar