Oknum Guru Mengakui Perbuatannya dan Meminta Maaf kepada Keluarga Korban

CIREBON (CT) – Oknum guru yang berinisial, Abd (35) yang diduga melakukan pemukulan kepada 17 siswa MTs yang ada di Desa Astanajapura, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon mengaku bersalah, siap menerima hukuman apapun yang dituntut oleh wali murid atau keluarga korban. Pengakuan bersalah disampaikan pada mediasai di Aula Kantor Desa Astanajapura, Sabtu (26/03).

Mediasi tersebut, dihadiri pemerintah desa setempat sebagai mediator, Kepala MTs Al-Ghazali sebagai pendamping, Abd pada awalnya terlihat alot. Pasalnya, pihak wali murid tidak terima dengan perlakuan kasar guru tersebut, tetap dengan tuntutan awal, yakni proses secara hukum.

“Anak saya sudah 2 kali dipukul beliau. Pokoknya dilanjutkan,” Sahut Warni, salah satu wali murid yang anaknya menjadi korban pemukulan.

Namun, suasana menjadi haru, lantaran Abd dengan isak tangis meminta maaf, mengaku menyesal dengan pebuatannya itu di hadapan langsung para wali murid. Bukan hanya itu, Abd yang ketika itu mengenakan pakaian hitam putih dan peci hitam, beranjak dari tempat duduknya, menghampiri satu persatu para wali murid. Dia menjabat tangan dan memeluk, sebagai tanda permintaan maaf dan penyesalannya.

“Saya mohon maaf sedalam-dalamnya. Saya siap menerima hukuman apapun dari bapak dan ibu, karena saya yang salah. Mungkin ini teguran buat saya,” ucap Abd sambil meneteskan air mata.

Sontak, wali murid yang awalnya teguh dengan pendiriannya. Akhirnya luluh dan memilih jalur kekeluargaan sesuai dengan keinginan pihak sekolah, siap mencabut laporan yang sudah terlanjur dilayangkan kepihak kepolisian.

Akan tetapi para wali murid menuntut syarat, yakni oknum guru tersebut harus mengganti biaya pengobatan, tidak lagi mengajar di madrasah tersebut.

“Pihak korban sepakat menempuh jalur kekeluargaan, pihak guru siap memberikan biaya pengganti. Laporan pun diupayakan dicabut. Untuk penggantian biaya akan kami upayakan besok, kami siap menonaktifkan guru tersebut,” ujar Soleh Kepala MTs Al-Ghazali. (Riky Sonia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *