JAKARTA (CT) – Komisioner KPU Ida Budhiati menegaskan, bahwa pihaknya tidak akan menunda jadwal penyelenggaraan Pilkada serentak 2017 yang telah ditetapkan pada Rabu, 15 Februari 2017. Menurut Ida, mengubah hari pemungutan suara bakal membawa dampak yang tidak sederhana.
“KPU tidak akan merubah hari pemungutan suara. Karena jangan hanya dilihat dari perspektif penyelenggara. Itu implikasinya tidak sederhana,” ujar Ida di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol Nomor 29, Menteng, Jakarta, Kamis (11/08).
Ida menilai jika ditunda, maka akan menimbulkan ketidakpastian hukum. Pasalnya, masyarakat ini sudah mendapatkan informai bagaimana tahapan jadwal pemilihan, terutama pemangku kepentingan pemilihan misalnya partai politik, calon-calon, bakal calon yang maju dari perseorangan.
“Mereka itu kan sudah memahami bagaimana rangkaian kegiatan yang satu sama lainnya itu berkaitan. Eksesnya bisa menjadi luas,” tandas dia.
Dalam menentukan tanggal penyelenggaraan pilkada, lanjut Ida, KPU sudah mempertimbangkan tahapan-tahapan yang lain seperti pemuktahiran data pemilih, batasan waktu sengketa proses pilkada, kampanye dan pencalonan pilkada. Jika tanggal pemungutan suara digeser lagi, maka akan mengubah pengaturan waktu di dalam setiap tahapan yang sudah di tetapkan dalam PKPU.
“Anggaran sih enggak (berdampak, red). Karena anggaran terbesar sebetulnya terkait dengan berapa lama masa tugas badan ad hoc. Dia akan berakhir setelah dua bulan pemungutan suara. Kan enggak geser bulannya, tetap Februari, kalau berubah ya tanggalnya,” ujarnya.
Sementara Komisioner KPU yang lain, Hadar Nafis Gumay, mengungkapkan bahwa hampir semua daerah sudah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan launching pilkada. Kegiatan-kegiatan tersebut, sudah mengeluarkan banyak biaya dan sudah membentuk awareness tentang tanggal pilkada.
“Banyak daerah telah memuat mars dan mascot Pilkada, yang semuanya menyandang tanggal 15 Februari 2017, juga baliho, spanduk, leaflet, pamflet, sticker, bahkan iklan awareness yang sudah dan terus akan ditayangkan di media massa. Sudah sangat banyak biaya dikeluarkan. Apakah ini harus diulang?,” kata Hadar. (Eros)