oleh

Kiai Maman: Pesantren Harus Jadi Pelopor Gerakan Literasi

Citrust.id – Di era milenial saat ini orang dengan mudah men-share berita bohong hingga fitnah. Ini salah satu paradok milenial di mana kemudahan berkomunikasi justru jadi penyebab perpecahan dan permusuhan antar sesama anak bangsa, bahkan sesama keluarga.

Cara yang efektif meminimalisir fenomena tersebut tidak cukup dengan UU ITE, tapi harus ada gerakan literasi yang mampu mencerdaskan generasi milenial.
Di sinilah pentingnya Pesantren mengambil peran sebagai pelopor gerakan literasi di tengah-tengah generasi milenial.

Demikian penegasan Ketua Lembaga Dakwah PBNU, KH. Maman Imanulhaq dalam Seminar Nasional yamg bertajuk, “Peran Santri dalam Membangun Bangsa di Era Milenial di Ponpes Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon”.

Seminar digelar dalam rangka Maulid Nabi & Haul XVIII Al-Maghfurlah KH. Syaerozie Bin KH. Abdurrohim, Ny. Hj. Tasmi’ah binti KH. Abdul Hanan dan Ny. Hj. Surotul Aini Syaerozie.

Kang Maman, sapaan akrab Anggota DPR RI dari Fraksi PKB mengatakan, sejak manusia mengenal tulisan dan berhasil menciptakan kertas, peradaban manusia mengalami kemajuan yang signifikan.

Sekarang era digital yang melahirkan sosial media seharusnya memudahkan manusia untuk lebih cerdas, bijak dan manusiawi.

“Tapi realita yang ada justru banyak yang terlihat tidak rasional, mudah emosi dan terjebak sekterian gara-gara sosial media”, ungkap Maman, Rabu (27/12).

Kang Maman memotivasi keluarga besar Assalafie untuk menuliskan apapun yang berkaitan dengan pesantren Assalafie: sejarah, tokoh-tokoh, kajian, kuliner dan pola hubungan dengan masyarakat.

“Tulisan itu ibarat kotak yang menyimpan pernata dan sekaligus jembatan antar generasi terdahulu dengan generasi yang hidup jauh setelahnya”, papar Pengasuh Ponpes Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka.

Hadir Sebagai Narsum DR. KH. Waryono Abdul Ghafur, M. Ag., Wakil Rektor UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta.

Sedangkan, tokoh yang hadir antara lain KH. Aziz Hakiem Syaerozie Ketua PCNU Cirebon, Pengasuh PP. Assalafie KH. Azka Hamam Syaerozie, DR. KH. Arwanie Syaerozie, KH. Asep Saefulloh, KH. Burhanuddin. /abduh

Komentar