Citrust.id – Road Show diskusi dan pemutaran film Menolak Diam yang diputar di beberapa daerah di Indonesia kali ini digelar di kedai kopi Saung Perjuangan, jalan Perjuangan Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon pada Jumat malam (16/02).
Film yang diproduksi oleh lembaga Transfaransi Internasional Indonesia (TII) ini berdurasi 40 menit dan menceritakan tentang semangat perlawanan siswa dan siswi yang berhasil membongkar kasus korupsi di tempat mereka sekolah.
Ada tiga narasumber pada diskusi kali ini, diantaranya Agus Sarwono koordinator Transparansi Internasional Indonesia (TII), Rahabi Mandra penulis skenario Menolak Diam, dan Kemala Astika dari komunitas Cinema Cirebon.
Agus Sarwono menceritakan gelaran Road Show film ini sebagai upaya menciptakan gerakan kolektif untuk melawan korupsi, dan menjelaskan alasan mengapa media yang dipakai untuk kampanye anti korupsi ini lewat film.
“Karena film merupakan produk dari kebudayaan yang mudah dicerna, karenanya lewat film kita bisa mengkampanyekan dan menularkan nilai-nilai anti korupsi,” tuturnya.
Rahabi Mandra menjelaskan, bahwa keuntungan dari film ini secara profit memang tidak menguntungkan, namun film ini bisa memberi kesadaran dan mampu menggerakan semangat melawan korupsi.
“Yang saya utamakan dari film Menolak diam ini bagusnya, bukan lakunya. Karena film laku dengan film bagus itu berbeda. Dan Laku belum tentu bagus,” paparnya.
Menurut Kemala Astika atau yang akrab disapa Lala, selain kampanye menolak korupsi, film Menolak Diam juga terinspirasi dari temuan siswa salah satu sekolah negeri di Surakarta yang membongkar kasus korupsi sekolahannya dan didokumentasikan lewat film.
Lala juga menjelaskan posisi komunitas film di daerah beserta peranannya, yakni mampu menciptakan tradisi menonton film dengan cara keliling kampung sambil mengenalkan macam-macam genre film.
“lewat film kita bisa melanggengkan tradisi diskusi dan tradisi kreatifitas,” pungkasnya.
Dan gelaran road show film Menolak Diam juga akan kembali digelar di Asrama Darul Hijroh Pondok Pesantren Buntet Kabupaten Cirebon pada Sabtu (17/02) pukul 14.00-selesai. /engkos