Cirebontrust.com – Terkait kondisi jalan poros kecamatan antara Astanajapura-Mundu, yang berlokasi di Desa Kanci Kulon, Kabupaten Cirebon rusak parah, Pemdes setempat tuntut tanggungjawab Bina Marga.
Jalan sepanjang 1 kilometer itu, terlihat bak kubangan lumpur. Banyak terdapat genangan air pada lubang-lubang berdiameter 10-20 sentimeter di sepanjang jalan tersebut.
Parahnya lagi, ketika hujan turun, jalan utama kecamatan itu dipastikan banjir, bahkan jalan terlihat bagai aliran sungai yang cukup deras.
Akibatnya, aktivitas perekonomian warga terganggu, lantaran terhambat kondisi jalan penghubung dua kecamatan yang rusak itu.
Melihat hal itu, Pemdes setempat merasa dilema. Pasalnya, secara aturan jalan poros itu adalah tanggungjawab Pemda, sehingga Pemdes tidak bisa membangunnya. Alhasil, jalan yang padat dilalui warga yang beraktivitas itu dibiarkan begitu saja.
Namun, Pemdes setempat tidak tinggal diam. Pihaknya sudah melaporkan dan mengajukan perbaikan jalan ke Dinas Bina Marga. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada jawaban terkait persoalan jalan tersebut.
“Kami serba salah, mau dibangun dari anggaran desa, akan jadi masalah. Kami sudah mengajukan ke Dinas Bina Marga, dua kali, baik secara tulisan dan lisan. Tapi tidak ada kepastian, kapan akan diperbaiki. Mereka (Dinas Bina Marga, red) bilang, nanti akan ada gilirannya,” terang Ade Arief Nurokhman, Sekdes Kanci Kulon, Senin (16/01).
Sementara, Sujerman Kadus setempat mengatakan, masyarakat sudah sangat mengeluhkan kondisi jalan tersebut. Mereka ingin segera adanya perbaikan.
“Yang namanya keluhan setiap hari saya dengar. Sampai budeg telinga saya. Warga ingin jalan ini segera diperbaiki,” pungkasnya. (Riky Sonia)