Cirebontrust.com – Pedagang pasar darurat Weru ‘menjerit’. Mengharapkan janji dari Pemerintah Kabupaten Cirebon yang akan membangun pasar permanen, namun yang terjadi kerugian dari pedagang.
Hj. Tumirah, pedagang kain di pasar darurat ini punya kisah yang memilukan. Hj. Tumirah yang mempunyai 5 anak ini pernah tidak melayani pembeli sama sekali dalam waktu satu minggu.
“Anak saya ada 5, sehari paling banyak melayani 2 pembeli bahkan pernah satu minggu tidak melayani pembeli sekalipun,” ucapnya.
Salah satu alasan yang membuat daganganya tidak laku yakni tempat pasar yang dinilai tidak strategis. Ditambah dengan minimnya penunjang pasar darurat. Hj. Tumirah berharap agar Pemkab Cirebon untuk segera membangun pasar permanen di tempat semula.
“Berbeda dengan dulu yang masih di tempat lama. Masih ada penghasilan lebih, tapi sekarang pengeluaran dan pemasukan tidak sebanding,” katanya.
Tidak hanya H. Tumira, Uus Ruhyat yang berjualan beras di pasar darurat ini bahkan sudah tidak berjualan selama dua bulan.
“Saya sudah dua bulan tutup karena tidak ada yang beli,” kata Uus.(Iskandar)