oleh

Investasi Hotel dan Perumahan ‘Banjiri’ Kota Cirebon Sejak 2013

Ilustrasi

CIREBON (CT) – Kabid Fisik dan Lingkungan Badan Perencanaan dan pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cirebon, Arif Kurniawan mengungkapkan, selang 3 tahun ke belakang, investasi perumahan dan hotel membeludak di Kota Cirebon.

Selain karena prospek Kota Cirebon sebagai penghubung daerah Ibukota dan Jawa Tengah, kajian Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang disahkan Kota Cirebon pada 2013 lalu berpengaruh terhadap pertumbuhan investasi model perumahan dan hotel.

“Pertumbuhan perumahan dan hotel paling banyak di Kota Cirebon, yakni di tahun 2013 saja ada 23 perumahan dan 23 hotel yang izin prinsipnya disetujui, di tahun 2014 ada 8 hotel dan 6 perumahan yang disetujui, sedangkan pada 2015, ada 7 hotel dan 17 perumahan yang disetujui izin prinsipnya,” ujar Arif, Rabu (03/02).

Arif menuturkan bahwa makin banyaknya perumahan dan hotel menunjukan bahwa Kota Cirebon telah menjadi destinasi wisata sekaligus investasi hunian yang terus dilirik investor.

“Kita harus bersiap, tapi jangan sampai karena kebanyakan hotel dan perumahan bakal jadi masalah buat Kota Cirebon, kita harus tekan, karena itu ada beberapa konsep pembangunan yang kita tolak,” ujar Arif.

Dia juga memaparkan sejak 3 tahun ke belakang, Bappeda menolak beberapa pembangunan yang dinilai riskan untuk keamanan dan ketertiban di Kota Cirebon.

“Pada tahun 2013 kita menolak 17 pemohon pembangunan, 2014 ada 4 yang kita tolak sedangkan tahun 2015 ada 5 yang kita tolak,” papar Arif. (Wilda)

Komentar