Inilah Pemaparan Medis Tentang Fenomena ‘Disunat Jin’

CIREBON (CT) – Fenomena ‘Disunat Jin’ yang makin marak berkembang kadang membuat kita bertanya, fenomena apakah itu sebenarnya? Fenomena yang bermula dari banyaknya anak kecil yang tiba-tiba mendapati penis mereka sudah disunat, padahal mereka belum merasa telah disunat atau dikhitan, semakin menjadi buah bibir di masyarakat belakangan ini.

Fenomena ‘disunat Jin’ coba dijelaskan oleh dr. Rio Adhi Wicaksono CH., CHt., CPMM., dari segi medis, menurutnya, fenomena tersebut dinamakan Paraphimosis yaitu kondisi di mana kulup atau kulit disekitaran penis tertarik ke belakang kepala penis dan tidak dapat dikembalikan pada posisi semula. Ini bisa menyebabkan darurat urologi, karena darah tidak dapat mengalir turun di pembuluh darah penis.

“Bentuknya persis seperti orang yang habis disunat atau dikhitan, dimana kepala penis menyembul keluar, sehingga orang menyangka itu sudah disunat, padahal belum, dan itu yang berbahaya,” ujar dr. Rio saat ditemui CT di Griya Khitan Indonesia.

Kondisi seperti ini dinilai akan berbahaya karena setelah kulit terperangkap, maka endema (pembengkakan) akan terjadi, dan akan membentuk cicin jaringan yang sangat ketat dan menyebabkan rasa yang sangat sakit. Bahkan, pada bayi, balita dan anak-anak sering kali menimbulkan demam.

Adapun cara pengobatannya bisa memalui reduksi manual, dan merupakan pilihan pengobatan pertama. Untuk membantu mengatasi rasa sakit, dokter mungkin menggunakan krim anestesi (peredam rasa sakit) lokal, memberikan obat nyeri melalui mulut, atau menerapkan blok anestesi lokal untuk penis.

Jika tidak ada teknik di atas berhasil atau jika dokter merasakan penurunan yang lebih cepat diperlukan, celah bedah kecil dapat dibuat di sisi belakang (wilayah dorsal) dari kulit konstriktif. Hal ini biasanya harus diikuti dengan sunat di kemudian hari untuk menghindari kekambuhan.

BACA JUGA:  Sehari Layani Tiga Lokasi, Layanan Cepat BPBD Diapresiasi Warga

“Di Griya Khitan Indonesia ini kita pernah menangani yang seperti itu, dan memang cara yang paling efektif adalah disunat,” lanjut dr. Rio.
Dr. Rio melanjutkan bahwa kadang ada banyak kelainan di penis laki-laki yang memerlukan penanganan khusus, selain paraphimosis, keadaan dimana kita harus mendapatkan perawatan khusus adalah penis anak yang gemuk yang karena kondisi sekitar selangkangan penuh dengan lemak, maka penis akan tenggelam. Juga masalah pada anak yang hyperaktif dan pendiam yang biasanya takut untuk disunat.

“Ketika anak hyperaktif yang tidak bisa diam, kalau disunat pasti nangis dan ketakutan, nah di sini, di Griya Khitan Indonesia, kita terapkan Hypnocircum, atau anak di hipnotis terlebih dahulu agar ia bisa tenang dan nyaman ketika disunat, dan itu sangat efektif untuk kasus seperti itu,” papar dr. Rio.

Selain dengan metode Hynocircum, Griya Khitan Indonesia juga menerapkan berbagai metode dalam pelaksanaan sunatnya, yaitu metode konvensional dengan menggunakan gunting, metode Cauter atau laser, dan metode Smartklamp, yaitu sejenis alat sunat yang bahkan tanpa ada pendarahan sama sekali ketika disunat.

Griya Khitan Indonesia terletak di Sinergy Building lantai 1, Jalan Jendral Sudirman No.100 Penggung, Kota Cirebon, atau untuk informasi lebih lanjut bisa membuka website www.griyakhitanindonesia.com dan menghubungi nomor (0231) 489 496 atau 081321863337. (CT-125)

Komentar