CIREBON (CT) – Setelah peristiwa kebakaran Pasar Pasalaran pada Minggu (15/05), dilakukan pertemuan antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Cirebon dengan para pedagang, pengurus atau ikatan pedagang serta unsur-unsur terkait lainnya.
Kabid Pengelolaan Pasar Disperindag Kabupaten Cirebon, H Eka, mengungkapkan, pertemuan tersebut menghasilkan poin utama yang menjadi keinginan sekaligus masukan dari para pedagang. Pertama adalah permohonan agar para pedagang itu bisa difasilitasi berupa penyediaan lahan yang dijadikan tempat berdagang sementara.
Kedua, para pedagang berharap segera dibangun pasar darurat. Para pedagang ingin pasar darurat ini terpusat dalam satu lokasi, sehingga aktivitas perdagangan juga lebih terpusat. Mereka mengusulkan pasar darurat dibangun di sekitar Terminal Weru, dekat Pasar Batik Trusmi.
Terkait hal itu, H Eka mengatakan, pihaknya akan melihat lokasi yang dimaksud. Setelah itu dibuat kajian teknis, termasuk daya tampung lokasi dan upaya-upaya lain menyangkut kedaruratan ini.
“Pembiayaan pembangunan pasar darurat ini akan ditanggung oleh pemerintah daerah dari dana APBD,” ujarnya, Senin (16/05).
Poin ketiga yang menjadi keinginan pedagang adalah dalam jangka waktu yang tidak begitu lama, dibangun kembali pasar Pasalaran permanen.
H Eka menambahkan, Disperindag Kabupaten Cirebon akan segera melakukan upaya-upaya cepat. Selain memperhatikan keinginan para pedagang dan terjadinya kemacetan di daerah itu, juga mempertimbangkan bulan Ramadhan yang makin dekat.
“Jangan sampai kejadian ini juga menghambat pasokan atau kebutuhan masyarakat di bulan puasa,” pungkasnya. (Haris)