INDRAMAYU (CT) – Asisten Daerah II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Indramayu, Susanto mengatakan, pembangunan pelabuhan internasional di Kabupaten Indramayu merupakan kebutuhan nasional untuk menjangkau transportasi laut antar pulau, pengganti pelabuhan internasional Cilamaya.
“Selain itu juga, untuk mendukung pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka yang belum bisa sepenuhnya menampung industri berat,” kata Susanto, Selasa (05/01) saat ditemui di ruang kerjanya.
Dia mengaku, pembangunan pelabuhan yang paling memungkinkan adalah di Indramayu. Pasalnya letak Indramayu sangat strategis selain mendukung BIJB juga mendukung kawasan industri di Jabodetabek yang sudah mulai jenuh.
“Ini bertujuan sebagai kemudahan untuk menggunakan transportasi laut. Survey sudah kami lakukan, lahan perhutani pun sudah bisa dipakai setelah ada perubahan status dari hutan lindung menjadi hutan produksi. Namun memang kami masih menunggu keputusan Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Namun demikian, dia menjelaskan jika Pemerintah Pusat tidak mendukung tidak masalah. Pasalnya sudah adanya investor yang salah satunya adalah Asosiasi Logistik se-Indonesia yang akan mengambil alih pembangunan pelabuhan tersebut.
“Pihak swasta sangat menginginkan adanya tol laut, sekarang sudah mulai banyak angkutan yang menggunakan transportasi laut yang dinilai tidak memakan waktu, aman dan hemat biaya,” ucapnya.
Dia mengaku Indramayu tidak ingin bersaing untuk bisa dijadikan lokasi pengganti Cilamaya. “Silahkan saja jika Subang yang menjadi pengganti Cilamaya, kami bertekad ingin membangun pelabuhan sendiri yang dibutuhkan seluruh dunia bukan hanya Jepang saja,” katanya.
Dia menuturkan pihaknya sudah melakukan diskusi dengan pakar ahli logistik bahwa Indramayu, Cirebon dan Majalengka akan dijadikan segitiga emas. Dengan Kabupaten Indramayu berfungsi sebagai pendukung Kertajati dan Cirebon.
“Dan kami harapkan pembangunan pelabuhan tidak akan memakan waktu lebih dari 4 tahun, setelah mengantongi berbagai dukungan dari semua pihak dan pembangunan pelabuhan bisa mendongkrak perekonomian Indramayu yang terpuruk akibat beroperasinya tol Cipali,” tukasnya. (Dwi Ayu)