Ibu Penderita Kanker hingga Lumpuh Butuh Uluran Tangan

Indramayutrust.com – Patinih (44) warga desa Jangga, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, menderita sakit kanker payudara selama 3 tahun. Namun ia terpaksa terbaring sakit di rumah yang hanya memiliki satu ruang, bersama suami dan ketiga anaknya yang masih kecil, Kamis (30/03).

Kondisi yang memprihatinkan tersebut bukan hanya karena Patinih sakit saja, namun juga kondisi rumahnya yang tidak layak untuk dihuni oleh 5 orang di dalam satu ruang yang kecil dan sesak.

Patinih mulai merasakan sakit di bagian payudaranya sejak 2014 lalu, namun tidak kunjung berobat untuk mendapat penanganan medis yang intensif, sehingga sampai saat ini kondisinya semakin parah. Pasalnya bagian payudara sebelah kanannya sudah berlubang dan membusuk, serta tangan kanannya semakin membesar.

Selain itu, Patinih juga mengalami lumpuh total sejak beberapa bulan lalu, sehingga ia tidak bisa berjalan dan beraktifitas normal, apalagi tangan kanannya juga sudah tidak bisa digerakkan.

“Sekarang saya lumpuh, tidak bisa jalan lagi, ngesot saja susah, bagian payudara sebelah kanan sudah berlubang, tangan kanan juga semakin membesar, pengennya sih bisa sembuh, tapi gimana lagi, saya pasrah saja,” ungkapnya.

Dikatakannya, jika setiap hari ia hanya diobati dengan mengandalkan dari obat herbal saja, dengan membuat ramuan sendiri menggunakan bahan-bahan alam dan daun-daunan yang ada di sekitar rumahnya.

“Suami saya yang buat obat-obatan pakai daun-daun, ya herbal katanya, mau beli obat dokter juga gak ada biaya,” tuturnya.

Ia mengakui, jika ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung pada beberapa waktu lalu, namun kembali pulang karena tidak kunjung mendapat penanganan oleh pihak rumah sakit dan terkesan dibiarkan, sehingga ia memutuskan untuk pulang ke rumah.

“Waktu itu pernah ke rumah sakit Bandung, suruh operasi, nanti suruh balik lagi, disana sudah 4 hari, tapi pas dokter gak ngontrol-ngontrol lagi terus saya pengen pulang saja, udah gak kesana lagi, biayanya juga gak ada buat bolak-baliknya,” terangnya.

Sebelumnya, suami Patinih, Sumarto (41), pernah mengalami sakit batu ginjal, sehingga suaminya tersebut tidak bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan untuk membiayai sekolah kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD dan SMP, serta 1 anaknya yang masih kecil.

“Sekarang bapaknya (Sumarto, red) sudah sembuh dan bekerja lagi, ikut bantu-bantu membuat Paving Blok, kalau dapat duit juga ya paling sedikit, cuma cukup untuk makan saja di sini sama anak-anak, ya bersyukur saja,” Kata Patinih.

Ia berharap, agar bisa segera sembuh dari sakitnya, meskipun tidak ada biaya untuk berobat, agar bisa kembali sehat dan beraktifitas normal kembali. (Didi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *